Wolly dan Blacky


Meletakkan hewan peliharaan di dalam kamar, benarkah hal itu tidak sehat?

Mungkin memang benar. Tidak sehat untuk saluran pernafasan saya. Bau dari kandangnya sangat menyengat ketika kotoran dari mereka sudah banyak. 

Bahaya yang lain juga bisa saja dari bulu-bulu mereka yang kemungkinan sedikit banyak ikut terbang di udara yang saya hirup.

Tetapi mata ini terasa segar jika melihat Wolly dan Blacky. Dua hamster mungil yang saat ini mendiami kandang tersebut. 

Saya jadi ingat, bagaimana kedua hamster ini menjadi milik saya. 

"Mbak, ambil yang itu aja," seru Dea, adikku. Kami sedang berada di sebuah toko yang menjual beberapa macam hewan peliharaan. Dea menunjuk seekor hamster mungil berwarna kuning.

"Nggak pilih yang sewarna aja? Takutnya kalau beda warna, jangan-jangan beda jenis. Ntar nggak bisa beranak lagi kayak yang dulu." Sebelumnya, kami memang sudah pernah memiliki sepasang hamster. Kata orang, hamster termasuk hewan yang mudah berkembang biak. Tapi entah kenapa, punya kami tetap saja dua sampai mereka mati. Saya jadi curiga, si mbak penjualnya bohong soal jenis kelaminnya. Jangan-jangan kami diberi sepasang hamster yang jenis kelaminnya sama. Dan memang kami tidak bisa membedakannya.

"Ini jenisnya sama kok mbak," ujar si penjual menengahi perdebatan kami.

 "Tuh kan sama! Udah, yang ini aja ya." Dea ngotot memilih hamster kuning itu.

"Kenapa? Bukannya yang warna abu-abu sama lucunya." Hewan apa sih yang tidak lucu jika masih kecil, benar tidak? 

"Yang ini mengejar tanganku terus digigit-gigit. Nih coba lihat!" Dea memasukkan tangannya ke sebuah wadah besar tempat hamster-hamster yang dijual itu berada. Benar! Hamster kuning itu mengejar kemanapun arah tangan Dea bergerak. Tetapi digigit? Dan malah dipilih? Saya benar-benar tidak paham dengan jalan pikiran Dea.

Yasudahlah, saya mengalah. Jadilah sepasang hamster kuning dan abu-abu pulang bersama kami. Saya menamainya Wolly dan Barnie. Begitu sampai di rumah dan kami masukkan ke dalam rumah hamster, mereka terlihat aktif. Mungkin karena selama ini hanya berada di wadah berbentuk kotak yang membosankan. Sehingga ketika berada di rumah yang di dalamnya terdapat mainan, mereka jadi senang. Dan ketika kami memberinya makanan, mereka makan lahap sekali. Pipi mereka menggembung besar karena mengantongi makanan di sana.

Oh iya, kami memiliki satu hamster lagi. Kami menamainya Blacky, karena warna bulunya yang hitam. Hamster yang satu ini kami adopsi dari sepupu kami. Dia sudah memiliki banyak hamster. Sehingga tidak keberatan jika salah satunya menjadi milik kami. 


Tetapi sayang, Barnie keluar dari kandang dan tidak ditemukan sampai sekarang. Semoga kamu baik-baik saja di luar sana ya, Barnie...

Jadilah hamster di kandang itu tinggal dua ekor, Wolly dan Blacky.

Melihat tingkah lucu dan menggemaskan dari mereka berdua membuat perasaan menjadi selalu senang. Menurutku, itu sehat. Lebih tepatnya menyehatkan hati. Bukankah jika kita selalu merasa senang, seluruh organ tubuh kita akan merespon baik? Dan sebaliknya, jika kita selalu murung, penyakit justru mudah menghampiri. Jadi, definisi sehat menurutku tergantung masing-masing pribadi.

#CeritaDariKamar - Day 18

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D