Tas Berkas

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, tas berkas sudah seperti sahabat yang setia menemani keseharian. Belasan, bahkan puluhan lembar kertas harus ikut terbawa dari rumah ke kampus, dari kampus ke rumah, dari kampus ke kantin, kemanapun. Sehingga saya tahu tas berkas saya ini mengemban tugas yang sangat berat. Bagaimana tidak berat, jika kertas yang harus dibawa semakin lama semakin banyak.

Dosen oh dosen...
Kasihanilah tas berkas saya yang isinya semakin membludak ini. Caranya mudah kok. Jangan beri saya banyak revisi. Itu sudah cukup meringankan. Karena tidak akan banyak kertas-kertas hasil revisian yang penuh coretan yang lagi-lagi harus masuk ke tas itu dan menumpuk menjadi satu.

Hahaha. Sepertinya ucapan untuk dosen pembimbing di atas hanya mampu menjadi sekedar wacana. Karena berani disampaikan, mungkin bukan ACC yang diterima, justru revisi yang semakin detail dan panjang (setelah semprotan omelan di awal pertemuan pastinya).


#CeritaDariKamar - Day 2

4 komentar

berkas2 itu ibaratnya kayak pacar ke dua untuk mahasiswa semester akhir.... (kalo nggak single) :D

Reply

Hahaha.. derita mahasiswa tingkat akhir :p semangat yaaaa

Reply

hahaha bener bgt. lebih dari pacar malah. dikit-dikit itu yg dicariin soalnya.

Reply

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D