Tak Perlu Malu

Pemain besar lahir dari pemain kecil. Tak perlu malu ketika kita masih berkutat dengan hal kecil yang membosankan. Karena sesuatu yang membosankan itu akan membuat kita mahir.
Tak perlu malu untuk mengintip. Malu itu jika kita menjiplak. Mengintip hanya akan menumbuhkan referensi.
Tak perlu malu untuk memuji. Karna itu akan mengajarkan kita untuk menghargai.

Goresan Kata

Aku tak pandai merangkai kata menjadi untaian indah penuh makna
Aku pun tak lihai menyusun isi otak menjadi sekumpulan hal indah
Tapi aku hanya ingin menggoreskan isi hati dan pikiran untuk diriku sendiri
Tak berharap orang lain membaca atau menikmatinya
Dan juga tak berharap orang lain memuji atau menghinanya
Isi hatiku selalu berubah setiap waktu dalam kondisi yang berbeda
Ya! aku memang bukan orang yang stabil
Maka dari itulah aku butuh untuk menggoreskan semua yang aku rasakan dalam sebuah media
Teman, suatu saat dia akan lupa. Atau tak sengaja menceritakan kembali apa yang aku ceritakan. Entah pada siapa.
Keluarga, mereka akan sepenuh hati mendengarkan dan menyimpannya. Karena mereka keluarga. Tapi sampai kapan mereka betah duduk berlama-lama dan memasang senyum sedangkan hati bosan.
Buku diary, aku bukan orang yang mampu menulis indah dengan tanganku dalam kata yang banyak. Bukupun akan hilang dan usang dimakan waktu.
Sehingga kuputuskan untuk menulisnya di blog. Tidak berharap dibaca orang. Hanya saja disinilah aku menemukan kenyamanan. Di manapun dan kapanpun aku ingin mengingat ceritaku, aku bisa membukanya.
Bukan berarti aku mengumbar rahasiaku. Karena rahasia tetaplah rahasia. Ada di dalam hati.

Surat Untuk Mbahti

Sudah 100 hari mbahti meninggalkan kita semua
Dan itu terasa banget
Kangeeeen...
Maafin dita ya mbah. dita belum sempat buat mbahti bahagia
Dita sering nggak nurut kalo diomelin, dita juga sering gk dengerin kalo mbahti nasehatin
Maafin dita ya mbah...
Tapi sejujurnya, dan mbahti pasti tahu ini
Dita sayaaaaaaang banget sama mbahti
Sekarang mbahti pasti uda bahagia di sana
Kita semua selalu berdoa untuk mbahti
Kasian mbahkung, sendirian di rumah mbah
Disuruh tinggal di rumah dita, nggak mau.
Mungkin karena nggak tega ninggalin rumah yang penuh kenangan sama mbahti
Tapi mbahti tenang aja, dita sekeluarga bakal sering-sering maen ke sana nemenin mbahkung
Baik baik di surga ya mbah...
Dita sekeluarga sayang sama mbahti

Ungkapan Hati Anak


Kau yang hanya bermodal emosi tak akan membuatku bangga.
Marah yang tak akan pernah menyelesaikan masalah kenapa selalu kau banggakan?
Aku tak tau apa yang membuatmu bangga jika mendapatkan sesuatu dengan modal emosi.
Emosi itu suatu saat akan meledak dan membunuh dirimu sendiri.
Dan di saat itu terjadi, tak ada orang di sisi yang mampu menuntunmu.
Jangan salahkan siapapun. Salahkan dirimu sendiri yang tak mampu memegang kontrol diri.

Inginku menukarmu. Tapi tak mungkin.
Atau menghilangkanmu? Aku tak sejahat itu.
Pahamilah ayah….
Dirimu tak pernah kubanggakan dengan emosimu yang meledak-ledak itu.