Alhamdulillah Lulus CPNS 2014


Tahun 2014 yang lalu, diadakan penerimaan CPNS besar-besaran. Dibuka ribuan formasi untuk berbagai jurusan dan tingkat pendidikan, untuk mengisi kekosongan formasi di pemerintah kota/kabupaten, provinsi, sampai pemerintah pusat. Berapa jumlah pelamar? Jangan ditanya. Tentu saja jauuuuuh lebih banyak dari jumlah orang yang dibutuhkan. Dan saya menjadi salah satunya.



Sebenarnya menjadi PNS bukanlah cita-cita saya. Tapi mengikuti seleksi penerimaan CPNS ini juga tidak bisa dibilang iseng. Mungkin di lain kesempatan akan saya ceritakan lebih banyak tentang alasan saya mengikuti seleksi CPNS tahun 2014. 

Tidak banyak yang tahu saya mengikuti seleksi CPNS. Karena memang saya sengaja diam-diam mengikuti setiap prosesnya. Tapi percayalah, ini tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak secepat mengedipkan mata. Melainkan sebuah perjuangan berdarah-darah yang menguras energi dan waktu, serta tentunya pikiran dan juga hati. #Tsaaah ke-lebay-an ini boleh diabaikan.

Sebut saja saya beruntung. Beruntung karena baru pertama kali ikut tes CPNS dan langsung lulus. Beruntung karena di tahun 2014, penerimaan CPNS sudah mengalami banyak perbaikan dan bisa dibilang sudah lebih transparan. Beruntung karena di seleksi CPNS Kemnakertrans 2014 (sekarang berubah nama menjadi Kemnaker), tidak ada Tes Kompetensi Bidang (TKB), sehingga hanya mengandalkan hasil Tes Kompetensi Dasar (TKD). Tapi di balik keberuntungan-keberuntungan itu, ada perjuangan yang sangaaaat panjang. Dan saya bakal cerita sedikit tentang perjuangan kemarin itu.

Memilih Formasi



Ada kebijakan baru di tahun 2014. Peserta hanya boleh mendaftarkan diri di satu instansi (tidak boleh nyabang di instansi lain). Yang diperbolehkan adalah nyabang formasi. Itu pun harus berada di instansi yang sama dan jika background pendidikan yang dibutuhkan formasi tersebut juga sama.


Di sinilah saya mulai atur strategi. Pembukaan pendaftaran sekaligus pengumuman list formasi yang dibutuhkan instansi-instansi tersebut tidak serentak, sehingga update informasi setiap hari udah jadi harga mati buat saya. Saya follow twitter @panselnas agar tidak ketinggalan informasi. Saya juga buka web panselnas.menpan.go.id setiap hari.

Setelah itu, secara berkala saya mencatat semua formasi yang sesuai dengan background pendidikan saya. Lengkap dengan rencana penempatannya dan berapa jumlah orang yang dibutuhkan untuk formasi tersebut. Dan tidak lupa juga mencatat tanggal penutupan pendaftaran.


Ini hanya sebagian. Total ada 20 instansi yang membuka lowongan formasi dengan background pendidikan yang sesuai dengan saya.

Dari sekian banyak formasi yang sesuai, memilih salah satunya bukanlah perkara mudah. Perlu strategi juga. Saya memilah-milah mana formasi yang penempatannya di pusat (Jakarta) atau kalau pun di daerah, masih dalam pulau Jawa (agar tidak terlalu jauh dari orangtua). Selain itu, saya melihat background pendidikan yang dibutuhkan. Ada formasi yang membuka lowongan untuk D3 semua jurusan, D3 jurusan sospol, dan D3 jurusan hubungan masyarakat. Saya masuk di tiga kategori tersebut. Tapi kemudian saya berpikir, jika lebih mengerucut (D3 Humas), tentunya pesaing pun akan lebih sedikit, dan kesempatan lolos jadi lebih besar. Begitulah saya menentukan pilihan. Pilhan ini berisiko sebenarnya, karena ketika saya memilih formasi ini, berarti saya hanya menggantungkan harapan pada satu pilihan, apalagi formasi ini hanya membutuhkan satu orang. Tapi bukankah hidup memang penuh risiko?

Dilema juga saat satu per satu instansi menutup pendaftaran. Berdoa terus semoga saya tidak salah menentukan pilihan.

Mengirimkan Berkas untuk Seleksi Administrasi


Saat itu berkas-berkas yang dibutuhkan antara lain:
- Tanda bukti pendaftaran CPNS (download dan cetak sendiri)
- Legalisir ijazah + transkrip nilai
- Fotokopi KTP
- Pas foto ukuran 3x4 berwarna sebanyak 2 lembar

Pada tahap ini pun saya menemui beberapa kendala. Salah satunya yaitu printer di rumah macet, tintanya tidak mau keluar. Terpaksa harus nge-print di luar. Ini juga bikin galau. Kalau nge-print di luar, berarti harus menyimpan dulu file-nya di flashdisk dan tidak jarang flashdisk dipenuhi virus begitu pulang (ceritanya trauma karena laptop pernah terserang virus ganas dan file-file di dalamnya tidak selamat). Muncullah ide untuk nge-print di warnet. Caranya, saya simpan file itu di draft email. Pikirnya sih, begitu di warnet, bisa langsung di-print dari bilik sendiri. Ternyata butuh flashdisk juga. Jadilah saya meminjam flashdisk milik mbak penjaga warnet. Malah ribet sendiri! Belum lagi saya harus memastikan kalau setelah di-print, file saya itu dihapus dari flashdisk dia. Huft! 

Setelah urusan nge-print beres, saya menata berkas-berkas di sofa ruang tunggu warnet. Maksudnya sih biar sekalian ke kantor pos. Tapi ternyata saya tidak membawa paper clip dan saya baru sadar kalau belum membuat surat lamaran + CV (tidak tahu dua ini sebenarnya dibutuhkan atau tidak, tapi saya pakai juga akhirnya). Jadilah saya balik lagi ke rumah. Setelah memastikan semua benar-benar lengkap dan rapi, baru besoknya (16 September 2014) saya kirim ke kantor pos. Disertai doa agar berkas-berkas ini sampai dengan selamat di kantor kementerian.


Di akhir bulan Oktober 2014 hasil seleksi administrasi diumumkan. Alhamdulillah lulus! Tapi saya harus menunggu lagi untuk jadwal tes selanjutnya.


Persiapan untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD)


Sejak digembar-gemborkan akan adanya pembukaan pendaftaran CPNS menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test), saya sudah mencari buku berisi kumpulan soal persiapan CPNS di Gramedia. Ternyata buku seperti itu buanyaaak. Sampai bingung harus pilih yang mana. Setelah mengintip isi dari beberapa buku (yang memang sudah terbuka segelnya, ya. Saya tidak membuka sendiri), akhirnya terpilihlah buku di bawah ini. Pertimbangannya adalah kumpulan soal yang lumayan banyak, lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan, bonus CD simulasi tes CAT, serta janji muluk di covernya, hehe. Harganya Rp 113.000. Lumayan menguras kantong.

Karena persiapan ini termasuk awal, saya jadi memiliki lebih banyak waktu untuk mempelajari soal-soal yang ada di buku. 


Bukan promosi, ya!
24 November 2014. Nama saya tercantum sebagai peserta untuk mengikuti TKD di BBLKI Surakarta, pada sesi I (pukul 07.00 WIB). Setelah ada jadwal pasti, saya lebih rutin belajar. Selain dari buku kumpulan soal, saya juga menginstal simulasi tes CAT dari CD yang menjadi bonus buku, serta latihan dari simulasi-simulasi yang banyak disediakan di internet (rajin-rajin browsing). Lumayan untuk melatih kelincahan otak dan tangan agar tidak kaget-kaget amat saat mengikuti tes.

Hari yang ditunggu datang juga. Saya berangkat subuh-subuh naik bus ke Solo. Perjalanan Ungaran-Solo makan waktu kurang lebih 2 jam. Sempat was-was juga bakal tepat waktu atau tidak sampai di sana. Alhamdulillah pukul 06.45 saya sudah stand by di lokasi. 

Pukul 07.00 lebih sedikit, peserta diarahkan untuk berbaris guna diperiksa kesesuaian kartu tanda peserta CPNS dengan identitas di KTP. Setelah itu, seluruh peserta dikumpulkan dalam satu ruangan untuk menonton video simulasi pengerjaan tes CAT (video diulang berkali-kali dan petugas melayani pertanyaan dari peserta yang kurang paham). Di tahap ini, peserta masuk ke ruangan hanya dengan membawa KTP asli. Tas dan ponsel harus dititipkan (aman kok). Harus taat peraturan, karena kalau ketahuan bawa ponsel di ruang tes, akan didiskualifikasi. 

Saat masuk ruang tes, saya mendapat tempat paling depan, pojok pula. Ini juga keuntungan bagi saya. Saya jadi fokus sama diri sendiri. Tanpa harus terdistraksi oleh gerakan peserta-peserta lain. Disediakan satu perangkat PC, selembar kertas HVS, dan pensil yang sudah diraut (untuk coret-coret saat mengerjakan soal matematika) untuk setiap peserta. Aplikasi CAT yang disediakan bagus. Simpel dan mudah penggunaannya. 

Tidak ada kesempatan untuk tengok-tengok kanan-kiri, apalagi mensontek. Selain karena soal yang berbeda (dengan bobot yang sama tentu saja) antara satu peserta dengan peserta lainnya, juga karena membutuhkan konsentrasi tinggi dalam mengerjakan tiap soalnya. Saya sendiri yang agak lemah dalam hafalan, sedikit merasa kesulitan ketika mengerjakan bagian Tes Wawasan Kebangsaan. Jadi terpaksa meninggalkannya sejenak untuk dikerjakan belakangan. Alhamdulillah tetap terjawab semua. Yeah!

Selesai mengerjakan soal-soal, aplikasi CAT langsung menampilkan skor saya: 341. Meski tidak terlalu tinggi, tapi Alhamdulillah di atas passing grade! Puji syukur kepada Allah saya lafalkan berkali-kali sepeninggal ruangan itu. Yang saya lakukan selanjutnya adalah berdoa banyak-banyak. Apalagi karena belakangan saya baru tahu bahwa skor yang saya dapat tidak ada apa-apanya. Yang lebih tinggi buanyaaak. Bahkan ada yang tembus angka 400. 

Pengumuman Lulus CPNS


Hopeless. Itu yang saya rasakan saat Kemnakertrans tak kunjung mengumumkan hasil TKD setelah berbulan-bulan. Padahal instansi-instansi lain bahkan sudah mengadakan TKB. Rasanya sudah pasrah saja dan tak ingin terlalu menanti. Sebenarnya penantian lama ini juga bisa dibilang sebagai TKB dari Kemnakertrans. TKB = Tes Kesabaran Bersama.  

Saya kembali wira-wiri mencari pekerjaan lain, interview sana-sini, tapi tetap memanjatkan doa agar keajaiban tetap berpihak pada saya.

Tanggal 11 Februari 2015, akhirnya pengumuman itu tercantum di web dan twitter Kemnakertrans. Sore itu, tangan ini gemetar hebat saat men-download file hasil seleksi CPNS. Jumlahnya dua file PDF. Satu file berupa hasil TKD, satunya lagi berupa daftar peserta yang lulus CPNS 2014. 

File hasil TKD yang saya buka lebih dulu. Saya bisa saja langsung memasukkan nama saya dalam kotak search. Tapi saya lebih memilih men-scroll halaman demi halaman dengan jantung melompat-lompat nggak karuan. Begitu sampai pada formasi yang saya lamar, ternyata nama saya berada di urutan teratas dari total 12 orang peserta. Alhamdulillah!



Saya meneriakkan syukur Alhamdulillah dan membuat Mama, Papa, dan adik saya, berkumpul di depan laptop. Setelah itu barulah saya membuka file peserta yang lulus CPNS untuk memastikan benar nama saya ada di sana. Senyum bangga Mama dan Papa menjadi hadiah terindah saat itu.




Pemberkasan 


Diberi waktu kurang lebih 12 hari (belum dipotong sabtu, minggu, dan satu tanggal merah) untuk mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Cukup hectic juga pada tahap ini. Mungkin saya bakal cerita di postingan terpisah saja, karena postingan ini sudah terlalu panjang, hehe (semoga tidak lupa).


Akhirnya! Akhirnya perjuangan saya terbayar dengan kebahagiaan. Mungkin inilah jawaban mengapa saya menganggur begitu lama. Mungkin Allah sedang menguji kesabaran saya. Mungkin Allah juga sedang memberi saya waktu untuk mempersiapkan segalanya dengan baik. Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah! Terima kasih, Ya Allah! Saya sangat bersyukur atas rezeki-Mu ini! Semua ini murni karena usaha saya, doa keluarga dan sahabat-sahabat saya, dan pastinya juga berkat kuasa-Mu. Semoga rezeki ini berkah. Aamiin. Hidup JUJUR!!!


Rezeki tak pernah salah alamat. Tinggalkan jauh-jauh kata 'menyerah'! Percayalah bahwa usaha keras dan doa yang tulus akan menghasilkan kisah yang indah.

Bersenang-Senang dengan E-Book MFF (Ke)Dua

(Image source: here)

Monday Flash Fiction, grup kepenulisan kesayangan saya, berulang tahun yang kedua. Gegap gempita seluruh member mewarnai perayaannya. Kami beramai-ramai mempersembahkan sebuah FF terbaik, yang bisa dinikmati bersama. 

Saya merasa beruntung, karena bukan hanya bisa memberikan kado FF, tapi juga mendapatkan kehormatan untuk menyusun tata letak isi dan melakukan proofread terhadap tulisan teman-teman. Terima kasih pada Mbak Carolina Ratri yang telah memberikan kesempatan berharga itu pada saya.

Saya belajar. Saya bersenang-senang. Ketika menemukan kata baru yang sekiranya saya tidak tahu artinya, atau ketika menemukan penulisan sebuah kata yang tidak biasanya, saya segera membuka KBBI Online. Untuk mencari penjelasan tentang arti kata tersebut dan cara penulisan yang benar. Selain EYD, saya juga memeriksa dialog, penggunaan 'di' (sebagai awalan dan kata depan), tanda baca, dll. Tulisan teman-teman sebagian besar sudah rapi, jadi pekerjaan saya tak terlalu berat.

Doodle kece di awal postingan ini adalah cover e-book, hasil kreasi dari teman saya juga, sesama member MFF (Ya! MFF berisi orang-orang keren!). Namanya Widiarsa Wuwie.

Terlepas dari itu semua, tetap saja Mbak Carra memiliki andil yang besar untuk memoles tata letak isi dan hasil proofread saya, serta doodle Widi menjadi sebuah karya utuh yang bakal kalian baca ini. Makasih, Mbak Carra ...

Nah, kabar gembiranya, e-book ini bisa di-download GRATIS! Karena tujuannya memang untuk bersenang-senang bersama. Kalian bisa men-downloadnya melalui dropbox dan g-drive. Cekidot!

Selamat menikmati petualangan membaca 29 FF 251 kata dari 29 member MFF! Endingnya? Tak perlu ditebak! Biarkan menjadi kejutan yang bisa membuat kalian tersentak bahagia. Setelah membacanya, boleh lho tinggalin kesan di kolom komentar di bawah. Selamat membaca ^^

Review: Eleven Minutes


Judul : Eleven Minutes
Penulis : Paulo Coelho
Alih Bahasa : Tanti Lesmana dan Arif Subiyanto
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Keempat, April 2011
Tebal : 360 halaman
ISBN :  978-979-22-6835-5


Blurb

Demikianlah anggapan Maria, gadis Brazil yang sejak remaja begitu yakin tak akan pernah menemukan cinta sejati dalam hidupnya. Seseorang yang ditemuinya secara kebetulan di Rio de Janeiro berjanji akan menjadikannya aktris terkenal di Swiss, namun janji itu ternyata kosong belaka. Kenyataannya, dia mesti menjual diri untuk bertahan hidup, dan dengan sepenuh kesadaran dia memilih untuk menjalani profesi sebagai pelacur. Pekerjaan ini semakin menjauhkannya dari cinta sejati.

Namun ketika seorang pelukis muda memasuki hidupnya, tameng emosional Maria pun diuji. Dia mesti memilih antara terus menjalani kehidupan gelap itu, atau mempertaruhkan segalanya demi menemukan "cahaya di dalam dirinya". Mampukah dia beralih dari sekadar penyatuan fisik ke penyatuan dua pikiran atau bahkan dua jiwa -- ke suatu tempat di mana seks merupakan sesuatu yang sakral?

Dalam novel yang sungguh berbeda ini, Paulo Coelho menantang segala prasangka kita, membuka pikiran kita, dan membuat kita benar-benar terperangah.

Review

Buku ini menjadi favorit salah satu teman. Itulah yang mendasari saya membeli buku ini. Ya! Saya memang mudah tergoda. Meskipun begitu, tak ada keinginan untuk mencari review buku ini di internet sesaat sebelum membeli dan membacanya. Saya sengaja melakukannya agar tidak berekspektasi apa-apa.
 
Btw, ini adalah pertama kalinya saya membaca tulisan Paulo Coelho. Dan kesan pertama yang sungguh menggoda adalah kuatnya karakter Maria. Penulis sungguh piawai membentuk karakter gadis lugu nan cerdas di diri Maria. Di tengah kemunafikan dunia di sekelilingnya, ia berusaha menjadi dirinya sendiri. Ia memilih jujur. Jika tidak tahu, ia tidak akan berpura-pura tahu. Satu hal lagi, di balik petualangannya sebagai pelacur, ternyata ia suka membaca buku!

Orang-orang bicara seolah-olah mereka tahu segala-galanya, tapi kalau kita berani bertanya, ternyata mereka sebenarnya tidak tahu juga. - hal. 81

Yang saya suka selanjutnya dari Maria ialah ia suka menulis di buku diarinya (di setiap akhir bab). Ia merangkum petualangannya dalam serangkaian kata-kata indah dan cerdas. Sukak!

Ada lagi nih yang menarik. Maria adalah seorang yang gemar mengamati sesuatu dan menganalisanya. Sebagai pelacur, Maria membagi kliennya menjadi tiga tipe (hal. 119-120):
- Tipe Exterminator: lelaki yang datang dengan mulut bau minuman keras, pura-pura tidak melihat siapa-siapa, tapi yakin sekali semua orang memandangnya, berdansa sebentar, kemudian langsung mengajak ke hotel.
- Tipe Pretty Woman: lelaki yang tampil elegan, sopan, baik hati, seolah dunia ini bergantung pada kebaikan hati semacam itu supaya terus berputar pada sumbunya, seolah dia sedang berjalan-jalan dan kebetulan masuk kelab. Tipe ini sangat manis di awal dan agak tidak yakin begitu di hotel, tapi lebih banyak menuntut.
- Tipe Godfather: lelaki yang memperlakukan tubuh perempuan seperti sepotong barang dagangan. Tipe ini paling antik; mereka berdansa, mengobrol, tidak memberi tip, tahu persis apa yang mereka beli dan berapa nilainya, dan tidak tergoyahkan oleh apa pun yang diucapkan perempuan pilihan mereka. 

Dan untuk dirinya sendiri, Maria menyebutkan bahwa ia memiliki tiga wajah, tergantung dengan siapa ia berhadapan (hal. 146):
- Si gadis lugu, yang memandang lelaki di depannya dengan penuh kekaguman dan pura-pura terkesan oleh cerita tentang kekuasaan dan kehebatannya.
- Femme Fatale, yang langsung menerkam mangsa yang paling lemah, mengambil alih situasi, dan membebaskan si mangsa dari tanggung jawab, sehingga mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan apa pun.
- Ibu yang penuh pengertian, yang mengurus mereka yang membutuhkan nasihat, mendengarkan dengan penuh perhatian, cerita-cerita yang masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan.

Oh iya, ada sebuah takhayul unik di Brasil: jika kau bertamu ke sebuah rumah untuk pertama kalinya, jangan membuka pintu ketika akan berpamitan, sebab kau tak akan pernah kembali lagi ke tempat itu. - hal. 174 (siapa tahu suatu saat nanti ke Brasil kan, jadi dicatet aja.)
 
Membaca dari blurb-nya, sudah dapat dipastikan buku ini adalah buku berkategori dewasa. Di dalamnya, terdapat pembahasan mengenai masturbasi, dunia pelacuran, seks, dan kawan-kawannya. Tapi di sinilah saya mendapatkan pengetahuan baru. Penulis membuka pemahaman kepada pembaca bahwa seks bukan serta merta hal yang tabu untuk dibicarakan. 

Sebelas menit sendiri merujuk pada hubungan seks, yaitu waktu yang dihabiskan sepasang manusia dalam berhubungan intim. 

Nah, ngomong-ngomong soal seks di buku ini, aku suka bagian Ralf Hart bercerita tentang bagaimana asal mula seks/persetubuhan menurut filsuf Yunani, Plato (hal 206-207). So surealis!

Yang menjadi kekurangan buku ini buat saya adalah bagian di mana Maria dan Ralf Hart sedang berdua di rumah Ralf, kemudian mereka mengobrol dan berfilosofi mengenai banyak hal. Filosofi yang bagus, tapi sedikit membosankan untuk saya, apalagi dengan kemasan dialog yang panjang-panjang. Apa mungkin gaya tulisan Paulo Coelho memang penuh filosofi begitu?

Mengenai ending, sebenarnya saya atau pembaca lainnya (mungkin?) bisa menebak dari pertengahan buku. Tapi penulis pintar membuat pembaca ragu daaaan tersipu. #halah

Buku ini recommended untuk kamu yang masih menganggap bahwa seks itu tabu untuk dibicarakan, karena bahkan di dalamnya ada cerita tentang seks dan pelacuran yang sakral. Top! Saya memberi empat bintang dari lima bintang yang saya punya. Dan saya jadi ingin membaca buku Paulo Coelho yang lainnya. Ada saran?

Review: The Five People You Meet in Heaven



Judul : The Five People You Meet in Heaven - Meniti Bianglala 
Penulis : Mitch Albom
Alih Bahasa : Andang H. Sutopo 
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Kedua, Oktober 2005
Tebal : 202 halaman
ISBN : 978-979-22-1349-2

Blurb

Eddie bekerja di taman hiburan hampir sepanjang hidupnya, memperbaiki dan merawat berbagai wahana. Tahun-tahun berlalu, dan Eddie merasa terperangkap dalam pekerjaan yang dirasanya tak berarti. Hari-harinya hanya berupa rutinitas kerja, kesepian, dan penyesalan.

Pada ulang tahunnya yang ke-83, Eddie tewas dalam kecelakaan tragis ketika mencoba menyelamatkan seorang gadis kecil dari wahana yang rusak. Saat mengembuskan napas terakhir, terasa olehnya sepasang tangan kecil menggenggam tangannya. Ketika terjaga, dia mendapati dirinya di alam baka. Dan ternyata Surga bukanlah Taman Eden yang indah, melainkan tempat kehidupan manusia di dunia dijelaskan oleh lima orang yang telah menunggu. Lima orang yang mungkin orang-orang yang kita kasihi, atau bahkan orang-orang yang tidak kita kenal, namun telah mengubah jalan hidup kita selamanya, tanpa kita sadari.

Review
Masing-masing orang mempunyai bayangan sendiri tentang surga, begitu pula sebagian besar agama; semuanya patut dihormati. Versi yang digambarkan di sini hanyalah dugaan, harapan, agar paman saya, dan orang-orang lain seperti dia - yang merasa keberadaannya di dunia tidaklah penting - akhirnya menyadari betapa mereka sangat berarti dan disayangi.
Sesuai yang ditulis oleh Mitch Albom sebelum memulai kisah Eddie, novel ini merupakan hasil imajinasinya tentang surga dan bagaimana ia memberikan semangat untuk pembaca. Bukan bermaksud untuk menggambarkan bagaimana keadaan surga sebenarnya. Buatku ini ide yang benar-benar fantastis!

Oleh penulis, surga digambarkan sebagai sebuah tempat terbaik/terindah menurut masing-masing orang semasa hidupnya. Misal, seorang dosen yang merasa tempat terbaiknya adalah kampus, di mana ia merasa berguna karena mampu mengantarkan mahasiswanya menggapai masa depan, maka di situlah surganya nanti ketika meninggal. 
Alam baka. Tempat kau belajar mengerti hari-hari kemarinmu. - hal. 96
Awalnya agak aneh ketika mendapati bab berjudul Tamat di bagian paling awal. Ternyata itu bukan kesalahan cetak atau apa. Memang begitulah adanya. Bukankah sebuah akhir adalah permulaan? Hanya saja kita tidak tahu pada saat itu. Menggunakan alur maju mundur, kisah pasca kematian Eddie digulirkan.

Dalam novel ini, aku mengikuti perjalanan Eddie dalam menemui lima orang yang telah menunggunya di surga. Untuk mengajarkannya sesuatu. Dan semuanya dikaitkan dengan hari ulang tahun Eddie dari masa ke masa. 

Aku tidak akan menyebutkan siapa kelima orang tersebut, tenang saja. Tapi akan kuberikan sedikit gambaran mengenai pelajaran apa yang diberikan oleh kelima orang itu kepada Eddie.

Orang pertama mengajarkan bahwa tidak ada kejadian yang terjadi secara acak. Semua saling berhubungan. Seseorang tidak bisa memisahkan satu kehidupan dari kehidupan lain, sama seperti tidak bisa memisahkan embusan udara dari angin.

Quote:

Bila kau orang tersisih, sebutir batu yang dibuang orang pun akan terasa seperti sesuatu yang patut disyukuri. - hal. 47

Keadilan tidak mengatur persoalan hidup dan mati. Kalau keadilan yang mengatur, tidak akan ada orang baik mati muda. - hal. 53

Ketika temanmu jatuh sakit dan kau tidak. Kita mengira semua itu terjadi secara acak. Tapi ada keseimbangan di antara semua itu. Satu terkulai, yang lain tumbuh. Kelahiran dan kematian merupakan bagian dari keseluruhan. - hal. 53

Orang-orang asing adalah keluarga yang masih belum kaukenal. - hal. 54

Tidak ada kehidupan yang sia-sia. Satu-satunya waktu yang kita sia-siakan adalah waktu yang kita habiskan dengan mengira kita hanya sendirian. - hal. 55

Orang kedua mengajarkan tentang pengorbanan adalah bagian dari kehidupan. Harusnya begitu. Bukan sesuatu untuk disesali. Tapi sesuatu untuk didambakan.

Quote:

Kadang-kadang kalau kau mengorbankan sesuatu yang berharga, kau tidak sungguh-sungguh kehilangan itu. Kau hanya meneruskannya pada orang lain. - hal. 97

Orang ketiga mengajarkan tentang memberi maaf. Menyimpan marah adalah racun yang menggerogoti dari dalam. Kita mengira kebencian merupakan senjata untuk menyerang orang yang menyakiti kita. Tapi kebencian adalah pedang bermata dua. Dan luka yang kita buat dengan pedang itu, kita lakukan terhadap diri kita sendiri. 

Quote:

Orangtua jarang melepas anak-anak mereka, jadi anak-anak yang melepas orangtua mereka. Mereka pergi. Mereka pindah. - hal. 130

Orang keempat mengajarkan tentang cinta. Cinta yang hilang tetaplah cinta. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Kau tidak bisa melihat senyumnya, atau membawakannya makanan, atau mengacak-acak rambutnya, atau berdansa dengannya. Tapi ketika indra-indra itu melemah, indra-indra lain menguat. Kenangan. Kenangan menjadi pasanganmu. Kau memeliharanya. Kau mendekapnya. Kau berdansa dengannya. 

Orang kelima mengajarkan bahwa kehidupan yang telah dijalani bukanlah kesia-siaan. Karena memang sudah seharusnya berjalan seperti itu. Apa yang menurut kita sia-sia, bisa jadi sangat berguna untuk orang lain.

Jadi, bisakah kalian menebak siapa saja kelima orang tersebut?
Tidak perlu menebak-nebak, selami saja kisahnya... :D

Sejak bertemu orang pertama sampai dengan orang kelima, Eddie selalu mempertanyakan hal yang sama: apakah ia berhasil menyelamatkan gadis kecil dari wahana Freddy's Free Fall yang rusak? Aku tidak akan membocorkannya. Lebih baik baca sendiri bukunya.

Aku suka banget sama ide ceritanya, gaya bertuturnya (meski ini terjemahan tapi enak dibaca kok), dan yang paling penting pelajaran hidup yang bisa membuatku merenung setelah membacanya. Jadi memberikan lima bintang dari lima bintang yang aku punya, rasanya pantas untuk novel ini. :)

Berpanas-Panas di Brown Canyon

  
"Enaknya ke mana, ya?"
"Gimana kalau ke Brown Canyon aja? Lagi hits banget tuh di Semarang. Aku penasaran."

Begitulah. Tanpa persiapan, nggak tahu medan, nggak tahu waktu, hanya dengan berbekal aplikasi google maps yang terinstal di handphone, kami meluncur ke lokasi Brown Canyon. Letaknya di Desa Rowosari, Meteseh, Semarang Timur. 

Saat itu kami mengendarai motor matic ke sana. Lewat jalur Sigar Bencah, Tembalang, lurus terus (duh beloknya sebelah mana, maaf lupa), pokoknya sampai melewati daerah perkampungan penduduk segala. Motor sempat kehabisan bensin pula. Jadi terpaksa harus isi bensin eceran di depan rumah penduduk. Nggak papa lah daripada dorong motor dan jadi bisa nanya-nanya, kira-kira jalan yang kami lalui udah bener apa belum. Ternyata lokasi Brown Canyon udah nggak jauh dari situ.

Saranku, kalau pengin ke sana, jangan pakai motor matic atau mobil, deh. Selain melewati perkampungan penduduk yang jalannya relatif kecil, ada beberapa jalanan berbatu. Pastikan juga skill bermotormu udah berada di level expert, atau minimal medium lah, hehe. Hati-hati tergelincir, ya!

Aku ke sana tengah hari. Tepat saat matahari di atas kepala. Jadi jangan ditanya panasnya kayak apa. Puanas buanget! Karena memang hanya ada hamparan tanah berbatu, nggak ada pepohonan. Tapi pemandangan di sana bikin rasa kepanasan itu terbayar! Saranku, kalau pengin ke sana, pagi atau sore hari aja. Lebih puas jalan-jalannya dan nggak bikin mata silau.


Brown Canyon ini sebenernya bukan tempat wisata. Dulu tempat ini adalah sebuah bukit. Tapi kemudian dijadikan proyek galian untuk diambil material tanah, pasir, juga bebatuannya. Karena sudah berlangsung bertahun-tahun, ceruk bekas galian semakin dalam dan terbentuklah tebing-tebing yang unik. 

Mungkin sebentar lagi tempat ini benar-benar dibuka untuk wisata. Soalnya sekarang pun sudah banyak masyarakat Semarang yang main ke sana untuk berfoto. Bahkan sudah beberapa kali diliput oleh TV lokal. Entahlah. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.



Oh iya, walaupun nggak ada gerbang masuk/loket, tapi di sana ada beberapa warga sekitar yang berjaga. Mata mereka jeli banget menangkap kendaraan-kendaraan pengunjung yang baru datang. Parkir di mana pun, bakal disamperin. Setelah itu mereka bakal nyodorin semacam karcis masuk seharga Rp 10.000 per motor. 

Karena panas banget, akhirnya nggak bisa berlama-lama di sana. Takut gosong, hehe. 
Sampai jumpa di postingan jalan-jalan selanjutnya (semoga bakal ada terus)! Cao!

Reading Challenge MFF - Perahu Kertas


 Judul : Perahu Kertas
Penulis : Dee/ Dewi Lestari
Editor : Hermawan Aksan
Foto Sampul : Koleksi StarVision
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Ke-20, Januari 2013
Tebal : 434 halaman
ISBN : 978-979-1227-78-0

Blurb

Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. Dari benaknya, mengalir untaian dongeng indah. Keenan belum pernah bertemu manusia seaneh itu.

Namanya Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis. Kugy belum pernah bertemu manusia seajaib itu. 

Dan kini mereka berhadapan di antara hamparan misteri dan rintangan. Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu? Akankah hati dan impian mereka bertemu?

Review

Perahu Kertas ini hasil saling pinjem buku sama seorang teman sebulan yang lalu. Kebetulan ternyata MFF mengadakan reading challenge dengan tema: Buku-Buku yang Diangkat Menjadi Film. Bisa pas gitu momennya!

Buku yang kubaca ini merupakan cetakan ke-20, dan saat ini masih beredar di toko-toko buku (sekarang udah cetakan keberapa ya?). Duh duh kebayang kan gimana populernya? Udah best seller, diangkat jadi film pula. Tapi sayangnya, aku belum nonton filmnya. Jadi maaf kalau saat ini aku cuma bahas bukunya aja.

Berikut review-ku berdasarkan point-point yang dilempar PIC Reading Challenge MFF:

1. Intisari dari buku tersebut apa aja?

Tema dasarnya adalah cerita cinta. Berkisah tentang perjalanan cinta Kugy dan Keenan dengan beragam konflik yang mengiringinya, juga kehadiran orang-orang baru yang merebut hati mereka.

Meski tokohnya terbilang masih remaja (awal 20 tahunan), tapi perasaan cintanya menurutku lumayan mendalam. Penulis juga mengangkat proses 'meraih cita-cita' dari dua tokoh utama. Cita-cita yang terbilang unik menurutku: penulis dongeng dan pelukis. 

 2. Tokoh-tokoh yang ditonjolkan dalam buku tersebut siapa saja dan menurut kamu, karakter mereka bagaimana?

Kugy, cewek yang penampilannya bisa dibilang unik (cuek, berantakan, suka banget pake jam tangan kura-kura), yang juga punya cita-cita unik (penulis dongeng), dan kebiasaan yang lagi-lagi unik. Ia suka menuliskan pesan di selembar kertas yang kemudian dibentuk menjadi perahu untuk dihanyutkan di aliran air. Ia menganggap dirinya adalah agen Neptunus yang harus selalu mengirim pesan ke markas.

Keenan, cowok smart yang suka banget melukis, tapi terganjal oleh restu papanya yang lebih ingin anaknya itu nanti meneruskan perusahaan trading yang sudah dibangunnya. Oh iya, Keenan ini sweet banget! *meleleh*

Remi, bos Kugy di agensi iklan, tempat Kugy magang. Dia ini cowok ganteng dan populer yang jadi inceran cewek-cewek. Tapi keunikan Kugy lebih menarik untuknya dan membuatnya jatuh cinta.

Luhde, gadis Bali yang lugu, tetapi memiliki pemikiran yang bijak dan dewasa. Ia sangat mencintai Keenan.

Kata-kata Luhde yang aku suka:
"Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu." - hal. 205
"Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan." - hal. 221

Sebenarnya banyak tokoh-tokoh lain yang tak kalah penting: Ojos, Noni, Eko, Wanda, Poyan, dll. Semua tokoh punya peran dan tidak ada yang sekadar tempelan. Bahkan semakin ke belakang, tokoh-tokoh itu terkait satu sama lain.

3. Alur ceritanya bagaimana? Maju, mundur atau maju mundur?

Alurnya maju.  

4. Kamu “greget” nggak sama ending-nya? Apa sesuai dengan harapanmu?

Endingnya bisa kutebak dari awal kisah. Tapi karena dibumbui dengan beragam konflik, dan didukung gaya penceritaan yang ringan dan mengalir, ending itu jadi sesuai dengan harapanku. Pas!

5. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah membaca buku tersebut?

Entah kenapa aku merasa ada sisi Kugy yang mirip dengan kisah hidupku. Karena suatu hal, ia ingin menjadi sesuatu yang bukan dirinya sendiri dulu, untuk akhirnya menjadi dirinya yang asli. - hal. 37

Jadi sedikit banyak aku manggut-manggut saat membaca bagian Kugy, karena pemikirannya hampir sama denganku. Overall, aku menikmati ceritanya. Sungguh menghibur! Suka!

Dari segi penulisan, aku belajar untuk merangkai konflik demi konflik yang nggak klise, juga tokoh-tokoh yang terjalin satu sama lain tanpa kentara sebagai kebetulan yang 'disengaja penulis'. 

6. Berapa rating-mu untuk bukunya?

Aku berikan tiga bintang dari lima bintang yang kupunya.^^

Sekian review suka-suka dariku. Sampai jumpa di reading challenge MFF selanjutnya. Cao!

Sale: Buku-Buku Kolpri Jilid 2

(image source: here, edited by me)
Sebenernya, koleksi buku di Jilid 2 ini nggak beda jauh sama sale buku yang pernah aku bikin sebelumnya. Karena di sale sebelumnya sudah banyak buku yang laku (Alhamdulillah!), jadi aku putuskan untuk ngerapiin stok dan bikin postingan berbeda. Jadilah Jilid 2! Di sini juga ada beberapa koleksi baru. Oh iya, beberapa koleksi lama ada yang turun harga lho!

Semua buku di sini ready stock, ya. Selain kolpri (koleksi pribadi), banyak juga buku yang masih bersegel ataupun lepas segel (hanya segel yang sudah tidak ada, tapi belum pernah dibaca).

Silakan dipilih-pilih ~



1. Curhat LDR - Amoura Xeza dkk - (kumcer-kolpri) - 25.000
2. Cahaya Mata - Agustina Ardhani Saroso - novel - kolpri - 25.000 (SOLD)
3. Surat Cinta untuk Kisha - Bintang Berkisah - (novel-segel) - 30.000 
4. Hujan Punya Cerita tentang Kita - Yoana Dianika - (novel-kolpri) - 25.000  
5. Remember Dhaka - Dy Lunaly - (novel-kolpri) - 23.000 
6. Teen Idol - Meg Cabot - (novel-kolpri) - 15.000


7. The Butcher - John Lutz - (novel-segel) - 30.000
8. Koin Terakhir - Yogie Nugraha - (novel-segel) - 37.000
9. The Treatment - Mo Hayder - (novel-segel) - 30.000 (SOLD)
10. Starters - Lissa Price - (novel-segel) - 35.000 (SOLD)
11. The Ninth - Ferenc Barnas - (novel-kolpri) - 25.000 
12. Parker Pyne Investigates - Agatha Christie - (novel-segel) - 23.000 (SOLD)


13. Tolong, Radith Membuat Saya Bego! - Raditya Dika dkk - (personal literature-kolpri) - 15.000
14. Manusia Setengah Salmon - Raditya Dika - (personal literature-kolpri) - 25.000
15. Marmut Merah Jambu - Raditya Dika - (personal literature-kolpri) - 25.000
16. #gegara Skripsi - Talhah Lukman Ahmad - (personal literature-kolpri) - 15.000 (SOLD)
17. Digital Love - Kancut Keblenger - (kumcer-kolpri) - 20.000    
18. Cinta Brontosaurus - Raditya Dika - (personal literature-kolpri) - 15.000


19. Conffessions of Shopaholic - Sophie Kinsella - (chicklit-kolpri) - 20.000 
20. Bait Surau - Rakha Wahyu&Yus R. Ismail - (novel-kolpri) - 20.000 (SOLD)
21. Ketika Daun Bercerita - Maradilla Syachridar - (novel-kolpri) - 15.000
22. Married By Accident - Ve Handojo - (novel-kolpri) - 15.000 (SOLD)
23. The Uncencored Confessions - Nina Malkin - (novel-kolpri) - 25.000 (SOLD)
24. Cewek Matre - T. Andi Situmorang - (kumcer-kolpri) - 20.000


25. How to be a Writer - Primadonna Angela - (novel-segel) - 25.000
26. Pre Wedding Rush - Okke 'Sepatu Merah' - (novel-kolpri) - 30.000
27. LDR - Riawani Elyta, Christina Juzwar, dll - (kumcer-kolpri) - 23.000
28. Posesif - Christina Juzwar - (novel-kolpri) - 26.000
29. Her Sunny Side - Koshigaya Osamu - (novel-kolpri) - 28.000
30. Persiden - Wisran Hadi - (novel-segel) - 30.000  
      



31. Delapan Sisi - Adityarakhman, Norman Erikson pasaribu, dll - (Omnibook-segel) - 21.000
32. Tea For Two - Clara Ng - (novel-segel) - 30.000
33. Entrok - Okky Madasari - (novel-segel) - 30.000 (SOLD)
34. Mata Sayu Itu Bercerita - Guntur Alam - (kumcer-segel) - 33.000 (SOLD)
35. The Five People You Meet in Heaven - Mitch Albom - (novel-lepas segel) - 25.000
(SOLD)
36. Ayahmu Bulan, Engkau Matahari - Lily Yulianti Farid - (kumcer-segel) - 30.000 (SOLD)


37. Pink Project - Retni SB - (novel-segel) - 28.000
38. Winter Dreams - Maggie Tiojakin - (novel-segel) - 37.000
39. Hello, Darkness - Sandra Brown - (novel-kolpri) - 25.000
40. The Swan - Dewi Ria Utari - (novel-segel) - 25.000
41. Selebriti - Alberthiene Endah - (novel-segel) - 35.000
42. Smart Public Speaking - Rohan M. - (nonfiksi-kolpri) - 25.000 (SOLD)


43. Badut Oyen - Marisa Jaya, Dwi Ratih Ramadhany, Rizky Noviyanti - (novel-kolpri) - 27.000 (SOLD)
44. Rencana Besar - Tsugaeda - (novel-kolpri) - 32.000
45. Six Suspects - Vikas Swarup - (novel-kolpri) - 33.000
46. Penembak Misterius - Seno Gumira Ajidarma - (kumcer-segel) - 25.000 
47. Kaki yang Terhormat - Gus TF Sakai - (kumcer-segel) - 25.000
48. Let Me Kiss You - Christina Juzwar - (novel-kolpri) - 30.000 (SOLD)

Kalau belum puas dengan foto di atas, boleh nanya-nanya dulu mengenai kondisi bukunya. Tapi untuk harga, jangan ditawar lagi ya, kan sudah murah, hehe. Silakan mention twitter @didotanindita atau ninggalin komentar di bawah postingan ini kalau ingin ngobrol lebih banyak tentang bukunya.  

Tata cara pemesanan:
- SMS/WA ke 083838099972 atau invite BBM 29DA0CDF. Sebutkan nama, alamat, dan buku yang mau dipesan :) 
- Saya akan memberikan rincian yang harus ditransfer (harga buku+ongkir) serta nomor rekening.   
- Setelah transfer, mohon konfirmasikan kembali ke saya, ya.
- Buku akan segera dikirim setelah konfirmasi transfer. Pengiriman menggunakan JNE (dikirim dari Semarang).  
- Resi akan saya beritahukan setelah buku dikirim.

Terima kasih ~

Semangkuk Bertiga

(image source: here)


Bukanlah hal mudah melalui tahun kedua kematian orangtua. Aku berumur 15 tahun dan harus memikul hidup dua orang adik yang masih kecil.

Tidak sempat bersedih-sedih. Semua waktu tersedot untuk menjaga kedua adikku dan mengurus perut mereka.

“Kakak, lapal.” Suara cadel Selia, adik terkecilku, mengembalikanku dari lamunan.

Kuelus rambut adikku yang sedang memeluk boneka kumalnya di atas tikar, kemudian bangkit. Gegas menuju pintu, hendak keluar.

“Kak Seno mau ke mana?” Amran, adikku yang lain, mengikuti.

“Kalian tunggu di rumah, ya. Kakak keluar sebentar cari makanan.”

Beruntung mereka mengerti dan tak merengek lagi.

Aku berkeliling kampung. Mampir di setiap rumah yang pintunya terbuka. Menawarkan jasa apa saja yang kubisa. Membersihkan rumah, mencuci pakaian, atau belanja ke pasar.

“Maaf Seno, kami juga sedang kesulitan. Cobalah ke tempat lain. Semoga ada yang bisa memberimu uang.”

“Maaf ya, Seno. Tidak ada pekerjaan untukmu. Tapi Ibu doakan agar kau dapat rezeki.”

“Seno, Kakek doakan kamu dapat uang. Maaf, Kakek saja belum makan hari ini.”

Sudah jauh aku berjalan dan terus menemui penolakan. Raut wajah adik-adikku yang kelaparan membayang.

Gerimis perlahan turun.

Lebih baik aku pulang, batinku menelan kecewa.

Sampai di rumah, Amran dan Selia berlari menyambutku.

“Ambil mangkuk, ya,” pintaku pada Amran, yang langsung berlari ke dapur.

Aku mengajak Selia duduk di tikar.

Tak lama, Amran kembali membawa sebuah mangkuk.

Kuletakkan mangkuk itu di tengah-tengah kami, kemudian merogoh saku celana. Kuambil sesuatu dari dalam sana dan kumasukkan ke dalam mangkuk. Membentuk gundukan melewati bibir mangkuk.

“Hari ini kita makan semangkuk doa lagi, ya. Tadi Kakak dapat banyak.”

****
*251 kata, belum termasuk judul.
*ditulis untuk hadiah ulang tahun komunitas kesayanganku, Monday Flash Fiction. 

http://mondayflashfiction.blogspot.com/

Surat untuk MFF Kesayanganku

http://mondayflashfiction.blogspot.com/

Dear MFF,

Selamat ulang tahun yang kedua yaaa. Meski udah ngucapin di twitter dan FB, rasanya kurang afdol kalau belum kirim surat juga. 

Di umurmu yang masih dua tahun ini, kamu udah kece banget, sih. Jadi ngebayangin pertumbuhanmu beberapa tahun ke depan. Mungkin membermu sudah jadi penulis-penulis ternama (eciye...), atau penulis-penulis ternama mulai melirikmu dan tertarik untuk bergabung, atau kamu udah gedeeee banget, terus bikin kopdar akbar, atau gabungan kesemuanya. Pasti seru! Ayo aminin bareng-bareng...

Oiya, jadi pengin inget-inget gimana kita bisa ketemu dulu. Jujur aku lupa tanggal tepatnya aku bergabung denganmu. Yang aku inget, kira-kira setahun yang lalu. Saat itu aku yang masih baru-baru nulis FF di blog, nekat ikut proyek menulis #FF100Kata yang dibuat Sindy Shaen dan Kak Nazta. Di situlah aku ketemu Mama kamu (Mbak Carra) dan kenalan. Pas aku liat TL twitternya, banyak update-an tentang kamu. Makanya aku penasaran. Akhirnya berkunjung deh ke rumah kamu dan tanpa banyak mikir, memutuskan untuk bergabung. Setelah mengirim pesan via inbox FB dan menjawab segala pertanyaan, kamu menerimaku. Ah senangnya ...

Aku juga lupa prompt pertama yang aku ikuti itu yang mana. Tapi aku inget banget, aku ikut meramaikan ultah pertamamu. Kalau kamu juga lupa, coba baca tulisanku yang ini

Bersamamu aku belajar banyak hal. Mulai dari teknik penulisan, menggali ide, memperhatikan logika cerita, sampai menguatkan mental terhadap kritikan. Semuanya menyenangkan. Aku pun mengenal banyaaak sekali orang baru, yang semuanya sudah seperti keluargaku. Mereka semua nggak pernah pelit ilmu, juga sangat ramah. Di rumahmu, aku bisa melupakan semua beban dan masalah.

Kau bahkan memberiku kesempatan untuk menjadi PIC Fiksimini, meski aku belum memiliki kemampuan di bidang itu. Beruntung Mamamu, Daeng Harry Irfan, dan Junior bersedia membimbingku pelan-pelan.

Oiya, aku punya kedua bukumu lho, Best of Monday Flash Fiction dan Dunia di Balik Pintu Kayu. Buku yang terakhir aku sebut adalah hasil dari MFF Idol 1, kan? Tulisannya keren-keren! Waktu baca-baca itu, aku bergumam, "Berikutnya, tulisanku juga harus masuk di bukumu selanjutnya." 

Dan kamu pasti tahu hal ini. Aku masih bertahan di MFF Idol 2. Jadi keinginanku untuk ikut berkontribusi di buku selanjutnya semakin dekat. Semua karena dukunganmu dan teman-teman semua. Doakan kami berdelapan selalu melakukan yang terbaik, ya. Agar juri-juri pusing menilai tulisan kami.

Aku berharap, teruslah bertahan dan berkembang. Suatu saat kita pasti akan benar-benar bertatap muka dalam suasana yang bahagia. Bersama dengan seluruh member lainnya.

Love you MFF ...

Your love,
Dita