Aku bertemu ayah di depan gang. Ia mengambil alih motorku
dan jadilah aku diboncengnya sampai ke rumah.
“Dari mana saja kamu? Jam 12 baru pulang.” Ayah membentakku.
“Besok deadline tugas yah. Jadi tadi aku kerja kelompok. Lagipula aku sudah kasih kabar ke ibu.”
“Lain kali nggak usah pulang sekalian! Kamu itu perempuan. Bawa motor sendiri pula.” Ayah berlalu setelah puas memarahiku.
Ibu mendekatiku, “Sabar ya. Kedengarannya memang kasar, tapi begitulah ayahmu. Ia hanya khawatir. Sudah sejak 3 jam lalu ayah menunggu kamu di depan gang. Padahal ibu sudah bilang kamu sudah besar.”
Segera aku berlari ke kamar ayah dan memeluknya.
“Dari mana saja kamu? Jam 12 baru pulang.” Ayah membentakku.
“Besok deadline tugas yah. Jadi tadi aku kerja kelompok. Lagipula aku sudah kasih kabar ke ibu.”
“Lain kali nggak usah pulang sekalian! Kamu itu perempuan. Bawa motor sendiri pula.” Ayah berlalu setelah puas memarahiku.
Ibu mendekatiku, “Sabar ya. Kedengarannya memang kasar, tapi begitulah ayahmu. Ia hanya khawatir. Sudah sejak 3 jam lalu ayah menunggu kamu di depan gang. Padahal ibu sudah bilang kamu sudah besar.”
Segera aku berlari ke kamar ayah dan memeluknya.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Post a Comment
Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D