Review: Kedai 1001 Mimpi - Kisah Mencengangkan Tentang Saudi Arabia

 


Judul : Kedai 1001 Mimpi
Penulis : Valiant Budi (Vabyo)
Penerbit : Gagasmedia 
Tahun Terbit : 2011 (cetakan ke empat)
Editor : Alit Tisna Palupi
Proof Reader : Christian Simamora
Tebal : 443 halaman
ISBN : 978-979-780-497-8



Blurb
Desas-Desus

"Kita ini konon pahlawan devisa. Tapi kalau mati, ya sudah, dianggap binatang saja."
"Saya datang buat mempertebal iman, bukan jadi mainan."
"Datang ke sini itu harus siap 'dijajah'. Baik jiwa maupun raga!"
"KAMU tidak perhatikan, banyak orang MATI karena terlalu BANYAK TAHU?!"

***
Valiant Budi adalah seorang penulis yang tergila-gila dengan dunia Timur Tengah. Salah satu ambisinya yaitu menulis sebuah buku travel dari belahan bumi 1001 mimpi ini.
Kesempatan datang, ia akhirnya tinggal di Saudi Arabia sambil bekerja di salah satu kedai kopi internasional. 
Ternyata terjun langsung sebagai TKI membuatnya menemukan berbagai peristiwa ganjil yang tak pernah ia ingin ketahui, apalagi ikut merasakannya.
Ambisinya terkubur, berubah menjadi keinginan kuat untuk kembali tinggal di tanah air tercinta.
Buku ini berdasarkan pengalaman Valiant Budi dan beberapa rekan TKI yang bertahan hidup di Saudi Arabia dan selalu rindu Indonesia. 

Review
Buku ini aku pilih saat dapet hadiah voucher belanja buku di bukabuku dari @aulcooper ketika memenangkan writing project #FFKomedi123Kata gagasan @momo_DM beberapa waktu yang lalu. Mengapa memilih buku ini? Karena aku penasaran dengan kisah Vabyo yang menjadi TKI di Saudi Arabia. Cerita apa aja yang ia bawa pulang ke Indonesia? Tenang, aku bakal cerita sedikit soal isinya...

***

Takjub! Mungkin satu kata itu yang menggambarkan ekspresiku saat membaca halaman-halaman awal buku ini tentang alasan Vabyo menjadi TKI di Saudi Arabia: berpetualang untuk mendapatkan pengalaman kemudian dituliskan. Bertolak belakang dengan TKI-TKI lain yang berangkat ke Arab karena masalah keuangan (apa aku saja yang kurang banyak baca berita ya?)

Culture Shock. Ya! Aku aja yang membaca buku ini merasa shock. Apalagi Vabyo yang melewati sendiri hari-hari beratnya menghadapi masyarakat setempat yang memiliki kepribadian dan kebiasaan yang jauuuuh berbeda dengan masyarakat Indonesia. 

Kehidupan berat yang dilalui Vabyo selama di Arab tidak lantas membuat buku ini berat untuk dibaca. Gaya bercerita Vabyo yang kocak membuatku ikut tertawa geli membayangkan tingkah-lakunya di sana.

Miris! Nasib TKI di Saudi Arabia benar-benar mengkhawatirkan. Di buku ini Vabyo bercerita tentang teman-temannya (sesama TKI yang lebih dulu tinggal di Arab) yang harus menguatkan hati dan mempertebal mental untuk menjalani kehidupan di negara ini. Selain karena perlakuan masyarakat Saudi Arabia yang semena-mena terhadap TKI, juga karena pemerintah Indonesia yang tidak banyak membantu atau bahkan tidak peduli terhadap nasib TKI.

Sedikit rangkuman cerita-cerita mencengangkan yang ada di buku ini:
1. TKI dilarang sakit di Saudi Arabia. Kalau sakit ya bisa dideportasi. Surat keterangan sakit juga hanya berlaku untuk satu hari. Jika besoknya masih sakit ya harus kembali ke rumah sakit untuk meminta surat lagi. Dan, jangan pada hari Jumat. Karena dokter pun ikut libur.
2. Perempuan yang diperkosa pun bisa ikut menerima hukuman cambuk. 
3. Warga negara Saudi Arabia pun tidak luput dari kelakuan bejat (kisah tentang ini banyak sekali ditemui dalam buku ini).
4. Suasana Lebaran di Saudi Arabia tidak semeriah di Indonesia. Dan saat hari lebaran, karyawan muslim diliburkan... tapi hanya berlaku untuk Muslim berkebangsaan Saudi Arabia.

Quote:
- Kemewahan ternyata datang dari rasa rindu. (hal 99)
- Yah. Berani karena benar, tapi yang salah bisa jauh lebih sangar. (hal 231)
- Di negeri ini aku semakin tersadar bila uang banyak tanpa pendidikan akan menjadi ketololan luar biasa. (hal 234)
- Risiko bilang orang lain bodoh adalah kau harus lebih pintar! (hal 368)
- There's a thing that money can't buy. It's called ATTITUDE. (hal 371)
- What you don't know won't hurt you. (hal 378)

Kesan:
Membaca buku ini membuatku merasa sangat bersyukur dilahirkan dan hidup di Indonesia. 

Untuk buku ini, aku beri 4 bintang dari 5 bintang yang aku punya. Suka sama gaya berceritanya Vabyo dan banyaknya informasi yang disajikan dalam buku ini (ada beberapa foto dokumentasi juga).

*tidak direkomendasikan untuk kamu yang berpikiran sempit ^^

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D