Reading Challenge MFF - Perahu Kertas


 Judul : Perahu Kertas
Penulis : Dee/ Dewi Lestari
Editor : Hermawan Aksan
Foto Sampul : Koleksi StarVision
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : Ke-20, Januari 2013
Tebal : 434 halaman
ISBN : 978-979-1227-78-0

Blurb

Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. Dari benaknya, mengalir untaian dongeng indah. Keenan belum pernah bertemu manusia seaneh itu.

Namanya Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis. Kugy belum pernah bertemu manusia seajaib itu. 

Dan kini mereka berhadapan di antara hamparan misteri dan rintangan. Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu? Akankah hati dan impian mereka bertemu?

Review

Perahu Kertas ini hasil saling pinjem buku sama seorang teman sebulan yang lalu. Kebetulan ternyata MFF mengadakan reading challenge dengan tema: Buku-Buku yang Diangkat Menjadi Film. Bisa pas gitu momennya!

Buku yang kubaca ini merupakan cetakan ke-20, dan saat ini masih beredar di toko-toko buku (sekarang udah cetakan keberapa ya?). Duh duh kebayang kan gimana populernya? Udah best seller, diangkat jadi film pula. Tapi sayangnya, aku belum nonton filmnya. Jadi maaf kalau saat ini aku cuma bahas bukunya aja.

Berikut review-ku berdasarkan point-point yang dilempar PIC Reading Challenge MFF:

1. Intisari dari buku tersebut apa aja?

Tema dasarnya adalah cerita cinta. Berkisah tentang perjalanan cinta Kugy dan Keenan dengan beragam konflik yang mengiringinya, juga kehadiran orang-orang baru yang merebut hati mereka.

Meski tokohnya terbilang masih remaja (awal 20 tahunan), tapi perasaan cintanya menurutku lumayan mendalam. Penulis juga mengangkat proses 'meraih cita-cita' dari dua tokoh utama. Cita-cita yang terbilang unik menurutku: penulis dongeng dan pelukis. 

 2. Tokoh-tokoh yang ditonjolkan dalam buku tersebut siapa saja dan menurut kamu, karakter mereka bagaimana?

Kugy, cewek yang penampilannya bisa dibilang unik (cuek, berantakan, suka banget pake jam tangan kura-kura), yang juga punya cita-cita unik (penulis dongeng), dan kebiasaan yang lagi-lagi unik. Ia suka menuliskan pesan di selembar kertas yang kemudian dibentuk menjadi perahu untuk dihanyutkan di aliran air. Ia menganggap dirinya adalah agen Neptunus yang harus selalu mengirim pesan ke markas.

Keenan, cowok smart yang suka banget melukis, tapi terganjal oleh restu papanya yang lebih ingin anaknya itu nanti meneruskan perusahaan trading yang sudah dibangunnya. Oh iya, Keenan ini sweet banget! *meleleh*

Remi, bos Kugy di agensi iklan, tempat Kugy magang. Dia ini cowok ganteng dan populer yang jadi inceran cewek-cewek. Tapi keunikan Kugy lebih menarik untuknya dan membuatnya jatuh cinta.

Luhde, gadis Bali yang lugu, tetapi memiliki pemikiran yang bijak dan dewasa. Ia sangat mencintai Keenan.

Kata-kata Luhde yang aku suka:
"Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu." - hal. 205
"Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan." - hal. 221

Sebenarnya banyak tokoh-tokoh lain yang tak kalah penting: Ojos, Noni, Eko, Wanda, Poyan, dll. Semua tokoh punya peran dan tidak ada yang sekadar tempelan. Bahkan semakin ke belakang, tokoh-tokoh itu terkait satu sama lain.

3. Alur ceritanya bagaimana? Maju, mundur atau maju mundur?

Alurnya maju.  

4. Kamu “greget” nggak sama ending-nya? Apa sesuai dengan harapanmu?

Endingnya bisa kutebak dari awal kisah. Tapi karena dibumbui dengan beragam konflik, dan didukung gaya penceritaan yang ringan dan mengalir, ending itu jadi sesuai dengan harapanku. Pas!

5. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah membaca buku tersebut?

Entah kenapa aku merasa ada sisi Kugy yang mirip dengan kisah hidupku. Karena suatu hal, ia ingin menjadi sesuatu yang bukan dirinya sendiri dulu, untuk akhirnya menjadi dirinya yang asli. - hal. 37

Jadi sedikit banyak aku manggut-manggut saat membaca bagian Kugy, karena pemikirannya hampir sama denganku. Overall, aku menikmati ceritanya. Sungguh menghibur! Suka!

Dari segi penulisan, aku belajar untuk merangkai konflik demi konflik yang nggak klise, juga tokoh-tokoh yang terjalin satu sama lain tanpa kentara sebagai kebetulan yang 'disengaja penulis'. 

6. Berapa rating-mu untuk bukunya?

Aku berikan tiga bintang dari lima bintang yang kupunya.^^

Sekian review suka-suka dariku. Sampai jumpa di reading challenge MFF selanjutnya. Cao!

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D