![]() |
(image source: here) |
Aku teringat sebuah kisah. Kisah tentang seorang lelaki tua yang selalu muncul pukul 02.00 dini hari. Selalu pukul 02.00. Tak lebih tak kurang. Tangan kanannya memegang tongkat, sementara tangan kirinya memeluk kucing hitam yang rebeh tak berdaya. Mata kucing itu pun tak terbuka. Jangan mengira kucing itu mati, karena napasnya masih ada. Meski hanya satu dua.
Lelaki tua itu akan mengetuk pintu rumah seseorang
yang memiliki kucing juga.
Tok tok tok.
Ketukan berjeda tiga detik. Terus begitu sampai ada
yang membukakannya.
“Bolehkah kutukar kucingku dengan kucingmu?” begitu
tanyanya. Kemudian ia menyodorkan kucingnya. Bulunya kusut dan sangat kurus.
Pemilik rumah yang ketakutan pasti segera menutup
pintunya. Tetapi tangan si lelaki tua lebih sigap, juga lebih kuat. Ia menjatuhkan
tongkatnya dan menahan pintu itu. Mereka beradu. Hingga salah satu dari mereka
lemas dan pintu terbuka lebar. Tentu kau tahu siapa yang lemas, bukan?
Lelaki tua itu akan mengajukan pertanyaan lagi. “Kau
masih tak mau menukar kucingmu? Kalau begitu, beri aku seiris daging! Kucingku kelaparan.”
Selanjutnya, ia akan menghitung. Jika pada hitungan
ketiga, pemilik rumah tak segera menjawabnya, ia akan memungut tongkatnya dan
membedal si pemilik rumah hingga tak sadarkan diri.
Ketika matahari sudah mulai mengintip, barulah pemilik
rumah tersadar dan merasakan perih dari salah satu anggota tubuh yang tersiat. Entah
paha, lengan, atau betis.
Tok tok tok.
Aku melirik jam dinding. Pukul 02.00. Siapa yang
bertamu dini hari begini?
Bubu, kucingku, tiba-tiba terbangun dan bergerak
gelisah, kemudian melompat ke pangkuanku.
Tok tok tok.
Ketukan itu terus berlanjut. Maukah kau menemaniku
membuka pintu?
***
*250 kata, belum termasuk judul.
*keterangan:
Rebeh : terkulai
Bedal : memukul
Siat : menyayat
*Silakan baca-baca punya teman-teman yang lain...
Ariga Sanjaya - Baju Baru
Ajen Angelina - Skenario
Chocovanilla - Teror Lantai Delapan
Junior Ranger - Cemburu
Maya Indah - Memori yang Hilang
Rifki Jampang - Di Balik Samsak
Rinrin Indrianie - Seharusnya
***
*250 kata, belum termasuk judul.
*keterangan:
Rebeh : terkulai
Bedal : memukul
Siat : menyayat
*Silakan baca-baca punya teman-teman yang lain...
Ariga Sanjaya - Baju Baru
Ajen Angelina - Skenario
Chocovanilla - Teror Lantai Delapan
Junior Ranger - Cemburu
Maya Indah - Memori yang Hilang
Rifki Jampang - Di Balik Samsak
Rinrin Indrianie - Seharusnya
20 komentar
Arkkkkkkk untung aku ga punya kucing
ReplyDang! Ini juga bikin kuduk meremang. Sejak awal pembaca sudah digiring menuju kengerian. Ujung kisah pun meremangkan kuduk.
ReplyPadahal aku yang punya kucing.
ReplyEhehehe. Makasih Bang udah mampir
Replykeren... *kekepin Tesi dan Ciprut*
ReplyAti-ati lho, Mbak. Kalo nanti malem Tesi sama Ciprut gelisah, berarti....
ReplyHehehe makasih udah singgah :*
Dita juara! Meooow.*sebagai kucing aku melengos pura2 tidur pules*
ReplySemoga tuh orangtua cepet dapet jodoh ya.. biar kalo malem stay dirumah aja
ReplyHihihi makasih, Juno!
Reply*sodorin pindang biar bangun*
hahaha cariin makanya.
Replymakasih udah singgah
"Semoga tuh orangtua cepet dapet jodoh ya.. biar kalo malem stay dirumah aja"

Replyhuahhahha jadi ngakak baca komen temanmu itu
Hahaha entahlah bisa mikir sampe sana, Mbak
ReplyGak mauuuuuu..... *kabuur*
ReplyKeren, Dit. Benar-benar bikin tegang
Paling suka sama kisah yang ini
ReplyGak bakalan kubukain! Takuuuttt :cry:
ReplyAyolah temenin. *seret Kak May ke pintu*
ReplyHihihi makasih :*
Makasih yaaa.
ReplySepertinya begitu lebih baik, Oma.
ReplyAbis itu ngetuk jendela kamar hahaha.
pertanyaanya cuma apakah si aku selalu bangun jam 02.00 cuma untuk melihat kegiatan si Lelaki Tua? Atau memang rumor tentang si Lelaki Tua udah beredar di masyarakat?
ReplySaat si aku gk bisa tidur, tiba-tiba dia keinget rumor tentang si lelaki tua. Begitu ceritanya ...
ReplyPost a Comment
Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D