(image source: here) |
"Pak, kami butuh WC yang layak!"
"Iya pak, kotoran yang mengambang tidak enak dipandang."
Bertahun-tahun aku menjadi ketua RT di perkampungan pinggir sungai. Sudah tugasku untuk mencari solusi untuk setiap keluhan warga.
"Baiklah, saya janji, besok tidak ada kotoran yang mengambang!"
Esoknya, kubongkar tabunganku untuk belanja sayuran. Kukerahkan ibu-ibu untuk merebusnya dan mengulek sambal ekstra pedas. Membuat pecel. Seluruh warga makan bersama dengan riang setelahnya.
Esok paginya...
"Woi gantian!" teriak warga yang mengantre di depan jamban.
"Bentar! Diare nih!" timpal yang di dalam.
Antrean semakin panjang saja.
Cairan akan lebih mudah larut dengan air sungai, bukan? Untuk sementara, tugasku selesai.
***
*100 kata, belum termasuk judul.
12 komentar
oke, ketua RT yang bijak sekaligus licik, ga ketebak ya problem solvingnya hehe
Replykeren, mbak! :)
keuangan yang mepet justru kadang bikin orang kreatif hahaha.
Replywekk, cek sadis e pak rt ne ki...
Replyhahaha kepepet mas :D
Replyide yang 'out of the box', Dit! :D
Replywalau tetap saja, masalah fasum MCK itu urusannya pemerintah daerah. :)
aaaargh! Tuh kan, bolong lagi bolong lagi.
Replygemes deh sama otak sendiri nih. *toyor toyor kepala*
makasih mas udah diingetin, hehe.
eh tapi mungkin warganya takut ngeluh ke pemerintah daerah. Soalnya daerah tempat tinggalnya kan juga ilegal. Makanya ngeluhnya ke Pak RT *masih mencoba ngeles*
Pak RT ada2 aja, cepat dan tanggap kali bapak ini :D
Replycocok jadi RT teladan gk nih? :D
ReplyMenzret! Atau makan batu aja biar nyilem! Bhahaha
Replybatu dimasak bumbu balado ya? sluuurp...
ReplyAish, gara2 ngambang jadi kepilih yg terbaik! Emg bener2 sluuurp! *eh
Replyhahaha iya, gk nyangka bakal kepilih :D
ReplyPost a Comment
Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D