Prompt #53: Rasya yang Berisik

source

"Anne, cepat!" teriak Rasya di bawah jendela kamarku. Kami hanya akan pergi ke pasar malam. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tetapi antusiasmenya seperti hendak ke Disneyland saja.

Kuabaikan Rasya yang terus meneriakkan namaku, menyuruhku cepat, hingga aksinya melemparkan kerikil-kerikil kecil. Beberapa terantuk kaca jendela yang terbuka, beberapa mendarat di dalam kamarku. 

Aku lebih memilih menggunakan waktu untuk menyisir rambutku, kemudian mengikat seluruhnya ke belakang, daripada melongokkan kepala ke luar jendela dan menyuruhnya diam karena sebentar lagi aku akan turun menemuinya.

"Lama banget!" gerutunya saat aku sudah berdiri di hadapannya. 

Ia menggandeng tanganku dan kami berjalan beriringan.

"Nggak salah kamu pakai baju begitu ke pasar malam? Nggak dingin?" Rasya mengarahkan telunjuknya pada bajuku yang tak berlengan.

"Terus, itu! Masih saja pakai sepatu kesayanganmu itu! Kalau ternyata di sana becek, baru tahu rasa! Kenapa tidak pakai sepatu sepertiku saja? Atau sandal sekalian." Aku mengabaikan ocehannya sambil mengingat-ingat, tidak turun hujan sejak pasar malam itu beroperasi. Jadi, bagaimana bisa becek?

"Kamu mau main apa? Ah! Itu saja!" Kami baru melewati pintu masuk dan Rasya sudah meninggalkanku, menuju komidi putar, membeli tiket, naik, kemudian berlagak seperti joki handal.

"Kamu mau boneka? Aku bisa mengambilkannya untukmu," ujarnya kemudian saat melihat permainan melempar-lingkaran-masuk-melingkari-mulut-botol. Aku tidak merasa mengangguk, tetapi di situlah ia sekarang. Mencoba peruntungannya.

Entah sudah lembaran uang dua ribu yang keberapa, ketika akhirnya Rasya berhasil mendaratkan lingkarannya di mulut botol. Dengan senyum bangga dan kata-kata pujian untuk dirinya sendiri, ia menyodorkan teddy bear mungil, hadiah permainan itu, kepadaku.

"Mau main apalagi?" Aku tahu ini sebenarnya bukan pertanyaan, karena pastilah ia sudah punya pilihan sendiri.

"Itu saja!" ujarnya sambil menunjuk wahana kora-kora. Benar, kan?

"Tapi aku mau makan es krim dulu, ah! Kamu mau?" Ia sudah hendak berjalan menuju penjual es, tetapi aku berlari menyusulnya.

"Aku saja yang beli!" Ia menurut dan menuju loket, membeli tiket permainan kora-kora.

Sebuah ide melintas begitu saja di kepalaku. 

Rasya menerima es krim segera setelah kusodorkan. Ia bertanya mengapa aku hanya membeli satu, apakah aku tidak ingin juga, dan rentetan pertanyaan lain yang semuanya malas kujawab. Kutarik tangannya menuju petugas permainan kora-kora, menyerahkan tiket dan segera masuk ke wahana itu. 

Tentu saja Rasya merajuk karena ia belum memakan es krimnya. Takut belepotan, katanya. Ia semakin merepet protes saat aku memilih tempat duduk paling belakang.

Kora-kora berayun semakin lama semakin cepat. Saat aku menoleh ke arah Rasya, mulutnya sedang menganga lebar agar seluruh es krim di ujung cone-nya bisa masuk. Sepertinya ia ingin buru-buru menghabiskannya. Aku memalingkan wajah darinya saat desiran angin semakin keras menerpaku. Teriakan terdengar serempak dari seluruh orang yang naik wahana ini, kecuali aku. Ini tidak ada bedanya dengan ayunan di sekolahku saat TK. Biasa saja.

Aku kembali menoleh ke arah Rasya. Ia ternyata juga tidak berteriak. Satu tangannya memegang tenggorokan. Jari tangan yang lain masuk ke mulut seperti hendak merogoh sesuatu. Matanya melotot.

Aku hanya ingin membuat lidahnya tergores sedikit, kok. Tapi sepertinya silet yang tadi kupungut dan kususupkan dalam es krimnya malah tertelan, ya? Yah, sama sajalah. Yang penting, ia tidak lagi membuat bising di telingaku.

***

 
*500 kata, tidak termasuk judul dan catatan kaki.

15 komentar

Hiyaaaat twistnya ngagetin banget :)))

Reply

tokoh "aku" diam-diam menghanyutkan yaa..kebayang kalo jadi Rasya. Ceritanya oke :)

Reply

Wah jadi takut naik kora-kora, nih -,-

Reply

:o. mangap dengan sukses. gila psikopat banget itu ceweknya ya. gak gitu juga kali buat orang berhenti ngomong.
keren mbak

Reply

anak kecil zaman sekarang jahat-jahat yah..... hiks

Reply

ck ck ...
aku penasaran, bisa ya makan es krim sambil naik kora-kora yang sedang berayun kencang?

Reply

makanya si Rasya buru-buru habisin es krimnya waktu kora-kora berayun makin cepet, hehe.

Reply

waw, seram juga yah

Reply

datang berkunjung sambil mengucapakan selamat menunaikan ibadah puasa, salam. ditunggu kunjungan baliknya ya

Reply

Jahat banget! Tp mana prompt yg baru?

Reply

JLEB! Iya, memang bolos banyak untuk prompt-prompt baru. :(

Reply

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D