Review : Best Of Monday FlashFiction - Padat Ide-Ide Ajaib




Berawal dari Writing Project #FF100Kata (gagasan @sinshaen) yang membawa saya pada akun twitter @RedCarra (sesama peserta), yang kemudian saya tahu bahwa ibu satu ini adalah founder grup Monday FlashFiction (MFF).

Tweetnya tentang Prompt membuat saya penasaran. Akhirnya saya ubek-ubeklah itu blog Monday FlashFiction untuk tahu syarat-syarat dan bagaimana cara masuk menjadi anggota dalam grup kece ini.

Gayung bersambut. Sebuah message masuk ke inbox FB saya yang isinya meminta saya menjawab pertanyaan yang merupakan syarat untuk menjadi anggota MMF. Daaaan setelah selesai, message balasan pun datang. Saya DITERIMA! Yeah!

Grup MMF ternyata sudah memiliki karya yaitu sebuah buku berjudul "Best Of Monday FlashFiction" yang diterbitkan melalui self publishing NulisBuku. Tapi bokek menjadi musuh saat itu, di saat saya benar-benar ingin membeli buku ini. Tapi bukan Anindita namanya jika menyerah begitu saja (hahaha ngakak dulu).

Sebuah lomba menulis kilat yang rutin diadakan oleh NulisBuku, yaitu #FF2in1 menjadi cara saya untuk mendapatkan buku ini (PD banget bakal menang). Tapi kayaknya keberuntungan memang sedang berpihak pada saya saat itu. Ya! Saya menang (padahal sebelumnya belum pernah menang). Dan saat diminta memilih salah satu buku terbitan NulisBuku sebagai hadiahnya, tanpa pikir panjang, saya langsung memilih "Best Of Monday FlashFiction".

Hahaha cerita pengantarnya udah panjang banget gini ternyata. Yaudah deh, langsung ke review aja. Cekidot!

Kenapa saya menyebut buku ini padat ide-ide ajaib? Karena setiap membaca satu FF ke FF yang lain, saya harus berhenti sejenak, mencerna cerita yang disajikan. Bukan karena ceritanya susah dipahami, melainkan ceritanya membuat saya menganga. "Kok bisa ya punya ide kayak begini?" atau "Gilak! Idenya kece banget!" atau "Wuih, endingnya nggak pernah kepikir nih" adalah komentar saya yang sering mencelos setiap kali menyelesaikan membaca satu FF.

Dan yang bikin saya lebih terkejut-kejut lagi adalah penulis ide-ide gila ini kebanyakan ibu-ibu ternyata. Salut!

Setiap karya pasti ada cela, setinggi apapun karya tersebut. Ya kan? Ya dong?
Nah, secara teknis ada beberapa hal yang sedikit mengganggu dalam membaca buku ini, di antaranya adalah:

- Jarak dari judul ke baris tulisan di paragraf pertama panjang banget. Jadi agak gimana gitu waktu liat ruang kosong lumayan besar antara judul dan tulisan di bawahnya.

- Pergantian font yang membuat bingung (hal. 91)
Awalnya saya pikir itu mengandung makna tersendiri, seperti yang biasanya dilakukan ketika menuliskan pikiran tokoh yang disuarakan dalam hati atau kalimat-kalimat yang mengandung arti berbeda. Tetapi setelah membaca paragraf berikutnya, paragraf dengan font berbeda tersebut ternyata paragraf biasa.

MMF mengenal yang namanya PROMPT, yaitu sebuah pancingan ide yang dilempar untuk dikembangkan menjadi cerita oleh anggotanya (maaf kalau definisinya salah sedikit hehe).
Maka dari itulah jangan heran jika beberapa FF dalam buku ini mengangkat tema yang sama. Misalnya boneka, kendi, stasiun gambir, tiga puluh enam ribu, salju, dll. Tentu saja dengan kemasan cerita yang berbeda sesuai dengan gaya penulisan masing-masing penulisnya.

Nah, untuk 2 FF yang bercerita tentang boneka, yang diletakkan berurutan, menurut saya  sedikit membingungkan awalnya. Selain nama tokoh yang sama (Bayu dan Risa), juga kalimat awal yang sama. Awalnya saya pikir terjadi salah cetak ketika saya membaca FF Mama tidak Gila, karena saya membaca kalimat-kalimat awal yang sama persis dengan FF sebelumnya, yaitu Boneka untuk Risa. Tetapi begitu membaca paragraf selanjutnya, barulah saya tahu bahwa ternyata ceritanya berbeda. Jadi menurut saya, ada baiknya jika kedua FF tersebut tidak diletakkan berurutan.

Membaca biodata penulis setelah menyelesaikan satu FF memang dapat langsung membuat saya berkomentar "Oh ini toh yang punya ide ajaib begini." Tetapi jika penulis yang sama membuat lebih dari satu FF dan biodata dengan narasi yang sama persis diletakkan di tiap akhir FF, kok menurut saya semacam menghabiskan tempat ya? Saya masih nyaman dengan peletakkan biodata penulis yang dikumpulkan di bagian akhir buku sebagai penutup. Walaupun kesannya mainstream atau sudah biasa ditemui di banyak buku antologi yang lain. Mungkin ini hanya masalah selera.

FlashFiction (FF) berarti cerita yang dikemas sangat pendek, bahkan lebih pendek dari cerpen. Normalnya, FF ini tidak lebih dari 500 kata. Keterbatasan jumlah kata inilah justru yang memancing penulisnya menciptakan twist yang tidak biasa agar dapat menarik pembaca untuk terkejut akan endingnya. Bukan berarti karena keterbatasan kata, membuatnya pun mudah. Saya sudah merasakannya sendiri. Membuat FF butuh kejelian untuk mempermainkan keterbatasan kata menjadi cerita yang luar biasa. Dan dalam  buku ini, kalian akan dibuat menganga pada setiap cerita yang disajikan. 

Saya menyukai semua FF dalam buku ini, tetapi ada beberapa yang menjadi favorit saya, di antaranya adalah:
1. Menjemput Impian - Rini Bee
2. Akhir Penantian - Amma O'Chem
3. Rim - Rinrin Indrianie
4. Lorong Waktu - Nathalia Diana Pitaloka
5. Pandiman - Rini Uze

Kalo untuk fiksimininya, saya suka SEMUAAAA! 4 jempol deh!

Saya beri 4 bintang dari 5 bintang yang saya punya untuk keseluruhan isi buku ini. Yeah!

Balik lagi soal selera, review ini saya buat berdasarkan pengamatan saya sebagai pembaca. Murni subjektif jadinya. Dan karena postingan ini sepertinya sudah terlalu panjang, jadi saya sudahi saja.

Saya tunggu karya MFF berikutnya ~~

2 komentar

iyya, saya juga suka menjemput impian ^^. hihihihi seneng deh, ada yg ngerepiew best of MFF, padahal saya cuman sebagian kecil dari ituh, trimakasih mbak ^^

Reply

Sesuatu yg besar kan dimulai dari kecil dulu. Jadi harus tetep bangga sama karya sendiri :)
Sama-sama. Berikutnya boleh loh review buku Mbak Na sendiri hehe.
Jangan panggil aku mbak dong, gk enak nih, kayaknya aku lebih junior. Panggil Dita aja ya. Salam kenal^^

Reply

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D