(image source: here) |
"Sebaiknya kita kembali ke kamar." Ariana mulai gelisah saat menatap langit gelap.
"Kamu lupa kalau saat ini kita sedang merayakan masa lajang? Sudahlah, duduk dulu!" Delta menimpali.
Mereka berdua sahabatku. Ariana akan menikah bulan depan, kemudian Delta, seminggu setelahnya. Maka dari itu kami bertiga pergi ke luar kota untuk menghabiskan waktu bersama.
Dan baru saja, kami berdansa di ballroom hotel, dengan lelaki-lelaki tampan yang entah siapa.
Setelahnya, kami berjalan menuju jembatan indah di atas sungai di belakang hotel, dan duduk di pinggirnya sambil sesekali mengayun-ayunkan kaki. Mengabaikan dingin angin malam yang mulai menusuk.
"Lalu, kapan kamu akan menyusul?" Ariana tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang menohokku.
Delta mencubit paha Ariana yang duduk di sebelahnya.
Ku ambil ponsel di dalam tas tangan di pangkuanku. Kuhubungi seseorang.
"Ayah,
aku setuju dengan perjodohan yang direncanakan ayah." Ku tutup telpon
dan tersenyum seraya melempar pandangan jauh ke depan.
"Secepatnya," ujarku sambil memandangi wajah bengong mereka bergantian.
***
* 150 kata, belum termasuk judul.
12 komentar
waduuuuh jadi dijodohin nih?
Replyyaaa begitulah :D
Replyasal cocok gpp, dijodohin :D
Replykapan kamu akan menyusul?
Replyitu Ariana harusnya nggak cuma dicubit, tapi diceburin ke sungai sekalian! sini, mana yang namanya Ariana? Manaaa??? *jadi emosi sendiri* x))
semoga cocok, aamiin...
ReplyIya nih, mana sih Ariana?
ReplyMau ceburin? Aku bantuin, mbak. Tenang!
#loh
bhahaha, gokil! XD
Reply:D
Replygak mo kalah nih yeee ama 2 temennya :D
Replybiar tetep kompak gitu :D
ReplyKurang garam twistnya, Dit. *bubuhin* XD
ReplyIya ya mbak. Kurang greng!
ReplyMakasih yaaa garamnya :D
Post a Comment
Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D