Digital Love : Keserempet Jejaka Dunia Maya

Aku tak tahu ini cinta atau hanya perasaan penasaran dengan status 'pacaran'. 
Aku menerima begitu saja ketika ada seorang cowok yang menyatakan perasaannya padaku. Sebut saja dia dengan nama 'PRIA' - sengaja disamarkan agar kehidupannya tidak begitu terekspos. PRIA adalah teman satu sekolah saat SMA. Aku tak tahu sejak kapan ia menyukaiku dan akhirnya memberanikan diri mengungkapkan perasaannya padaku. Karena aku pun mengenalnya, kuputuskan menerimanya menjadi pacar pertamaku. 
Hari-hariku dipenuhi dengan ucapan manis darinya melalui pesan di sms ataupun telepon setiap menjelang tidur. Keahliannya membuat design aku akui sangat spektakuler. Ia sering membantuku mengerjakan tugas-tugas designku. Ya! Aku memang sangat payah dalam urusan design jika dibanding dengannya. 
Sangat jarang kita menghabiskan waktu bersama di luar rumah. Bahkan dapat dihitung dengan jari. Pertemuan kami hanya seputar di sekolah, di rumahku, atau di rumahnya.
Satu tahun.... satu tahun lebih satu bulan... satu tahun lebih dua bulan...
Aku merasa ada yang salah pada hubungan ini. Selama ini aku masih merasa tidak banyak masalah antara kami. Paling-paling hanya merasa bosan karena bertemu setiap hari, yang akhirnya aku menjadi sering tidak mengacuhkannya di sekolah. Atau aku yang enggan diajak keluar karena sudah lelah dengan urusan sekolah. Atau aku yang seringkali hanya mengirimkan pesan padanya jika ia mengirimkan pesan lebih dulu padaku. Oke! Itu banyak. Sepertinya aku salah memakai kata 'tidak banyak' saat menceritakan masalah antara kami - masalah yang sebenarnya lebih banyak kubuat.
Hingga pada akhirnya aku menemukan sebuah foto cewek di galeri handphone-nya - berpose telunjuk di bibir - pose gaul sedunia pada masa itu. 
"Siapa ini?" 
"Oh... temen."
"Cuma temen? Kalo gitu hapus!"
PRIA langsung menghapus foto itu di depanku. Lega? Tidak. Aku tidak sebodoh itu.
Beberapa hari kemudian aku berhasil mencuri lihat galeri handphonenya lagi. Dan benar saja dugaanku. Foto cewek dengan telunjuk di bibir itu nongol lagi di sana. 
Pernah juga pada suatu waktu aku menelpon PRIA, dan malah suara cewek yang terdengar menerima teleponku. Sebut saja dia dengan 'WANITA'.
"Lho, ini siapa?"
"Ini siapa?"
"Aku Dita, pacarnya PRIA. Kamu siapa?"
"Oh maaf maaf. Aku kakaknya."
"PRIA mana?"
"PRIA lagi keluar sebentar."
Kuputuskan saja sambungan telepon. Kakak? PRIA adalah anak pertama dan ide memanggil dirinya 'kakak' kurasa adalah ide spontan karena mungkin ia menyadari ternyata PRIA sudah memiliki pacar - Aku. 
Setelah kudesak, PRIA mengaku memang sedang dekat dengan WANITA. Cewek sialan! Oh bukan. Kalian sialan!
Singkat cerita, aku pun minta putus. PRIA berjanji akan memutuskan WANITA juga agar adil. (Oke! Ternyata mereka sudah jadian). Ya walaupun dari kabar yang aku dengar, mereka balikan lagi setelah putus denganku. Masa bodoh deh!
Dari sinilah kisah cinta dunia maya di mulai....
Facebook - siapa sih yang tidak punya akun facebook saat itu (twitter belum tampak batang hidungnya).
Aku aktif dalam dunia facebook. Pada suatu hari, aku menemukan sebuah akun mencolok di deretan akun lain di FRIEND REQUEST. Mengapa mencolok? Karena foto profilnya tampan sekali.
Tanpa ba-bi-bu aku pun meng-klik icon CONFIRM. Sebut saja namanya 'DIA'. Kami menjadi sering ngobrol tentang apa saja. Saling berbalas wall post, message, bahkan ngobrol di chat.
Yang aku tahu, DIA tinggal satu kota denganku, lebih tua 3 tahun dariku, kuliah di salah satu universitas swasta, dan bukan orang asli sini alias anak perantauan. Ok! Aku mulai jatuh cinta padanya.
DIA sering mengirimkan kata-kata manis ataupun pujian untukku. Sehingga aku dapat mengambil kesan bahwa DIA juga menyukaiku. DIA bahkan pernah berjanji akan menjemputku dan mengajakku jalan-jalan. Bukan lagi kopi darat - menunggu satu sama lain di kafe - dan kemudian kabur jika salah satu ternyata  wajah/penampilannya tidak sesuai dengan photo profile di facebook. Aku melayang ketika dia mengatakan itu.
Karena sudah merasa nyaman dengannya, aku pun menceritakan kisah cinta pertamaku yang kandas karena adanya WANITA - orang ketiga yang berhasil memporakporandakan hubunganku. Aku juga tak segan mengeluarkan uneg-uneg ataupun mengatai WANITA di depan DIA - melalui facebook tentu saja.
DIA selalu menasehatiku dan mengingatkanku untuk coba introspeksi. Aku pun menyadari bahwa aku juga punya andil mengapa PRIA bersikap seperti itu. Ya! Aku tidak memberikannya perhatian seperti WANITA memberinya perhatian.
Tetapi semakin lama, obrolanku dan DIA selalu membahas PRIA dan WANITA. Tak ada pembahasan mengenai dirinya atau hubungan kami. Jangan-jangan hanya aku yang merasa hubungan ini istimewa - tidak dengannya.
Setiap aku membahas tentang pertemuan, DIA selalu berkelit. Hingga mungkin DIA bosan dan meninggalkan dunia facebook. Lama aku tak melihat akunnya memunculkan sesuatu yang baru. 
Pada akhirnya, aku tahu bahwa DIA adalah sahabat dari WANITA (cukup aku saja yang tahu bagaimana aku tahu). DIA ingin membersihkan nama WANITA di pikiranku. Dan tentu saja membalaskan dendam WANITA dengan membuatku jatuh cinta padanya kemudian meninggalkanku begitu saja. Pantas saja DIA selalu berkelit ketika aku meminta bertukar nomor handphone ataupun pertemuan. Pantas saja DIA lebih memihak WANITA dan selalu memintaku introspeksi diri.

Tetapi mengapa membalas dendam padaku? Bukankah WANITA yang merebut PRIA dariku? Ah entahlah...
Aku tak pernah tahu apakah photo profile yang ia pasang benar-benar fotonya atau bukan, biodata yang terpampang di about-nya benar-benar biodatanya atau bukan. Tetapi jika melihat dari motifnya, aku pikir semuanya adalah rekayasa. Mungkin DIA sebenarnya adalah perempuan - sahabat WANITA. Atau DIA adalah PRIA atau WANITA yang membuat akun palsu untuk mengelabuiku.
Tapi yang pasti, terimakasih untuk DIA yang sudah sempat mengisi hariku - mengisi bukan selalu berakhir baik.
Dan SELAMAT BERBAHAGIA untuk PRIA dan WANITA yang sampai detik ini masih bersama.
Awas aja kalian bertiga kalau ketemu!!

***

Aku punya tips untuk kawan-kawan semua tentang cinta dunia maya. Agar kalian tidak merasakan kekonyolan sepertiku - dipermainkan oleh cinta dunia maya. 
1. Jangan mudah terpikat pada photo profil ataupun avatar atau foto apapun yang ditampilkan di akun media sosial. Bisa jadi itu penuh editan, mengingat photoshop dan kawan-kawannya menyediakan kemudahan. Atau berasal dari keahlian men-download.
2. Jangan mudah percaya pada kata-kata di media sosial. 
3. Atau untuk yang mau cari pacar dari media sosial, harus jujur! Apapun kondisimu, jujur aja! Dan jangan takut ajak ketemuan.

Lebih baik mengandalkan kontak mata. Karena mata adalah cermin hati.

Jadi intinya, selalu percaya pada cinta yang muncul karena bertemunya tatapan mata. Karena di situlah kita akan tahu kejujuran atau kebohongan yang tercipta dari perkataan atau tindakan.

Tips yang aku kasih tadi mungkin cuma sebagian kecil dari tips cinta dunia maya, kalau mau dapetin tips yang lebih heboh lagi, mending langsung ke toko buku kesayangan kamu dan cari buku KANCUT KEBLENGER -Digital Love-. Buat yang jomblo, atau saat ini sedang dekat dengan seseorang di dunia maya, masa' sih nggak tertarik....
-
ini dia penampakan bukunya

Hmmmm lama juga blog ini aku tinggalin. Kangen. Nggak terasa uda hampir setahun vakum dari penulisan di blog. Eh, kemaren waktu mampir-mampir di TL @kancutkeblenger, menemukan ada lomba penulisan cinta dunia maya. Terima kasih @kancutkeblenger karena secara nggak langsung uda kasih motivasi untuk aktif nge-blog lagi.
Cerita ini untuk mengikuti #LombaNgeblog #DigitalLoveKK yang diadain @kancutkeblenger.

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D