Prompt #63: Musim Kawin

(image source: here)

"Maoong! Maoong! Maoong!"

Itu pasti suara Piyo, kucing dari Fabian, tetangga depan rumahku. Ini sudah tengah malam dan besok aku harus berangkat pagi-pagi sekali ke kantor untuk menyiapkan presentasi dengan klien. Proyek besar. Tapi suara kucing kampung sialan itu sungguh mengganggu tidurku.
"Berisik!" Aku beranjak dari tempat tidur dan tergesa menuju kamar mandi, mengambil segayung air, dan langsung menuju pintu depan. 

Celingukan ku cari si Piyo. 

"Tengah malam begini mau nyiram tanaman, mbak?" Ini dia pemilik si Piyo. Fabian rupanya sedang duduk-duduk di teras rumah sambil merokok. 

"Mau nyiram Piyo! Berisik tahu! Besok aku harus ke kantor pagi-pagi!" ujarku kesal. "Suruh diem tuh kucingmu!"

"Maklumin saja lah, mbak. Namanya juga musim kawin. Teriak-teriak begitu memang caranya untuk cari perhatian kucing betina, mbak."

Aku tidak peduli! 

Itu dia Piyo! Tumbuh gembulnya muncul dari semak-semak tak jauh dari rumahku. Buru-buru aku menghampirinya. Sepertinya akan puas jika sudah menyiramnya hingga basah kuyub. Mungkin dengan begitu ia akan kedinginan dan pulang ke rumah Fabian.

Rupanya Piyo menyadari kehadiranku. Ia menatapku lurus dengan mata hijaunya. Oh, tidak! Apa yang sudah kulakukan? Tatapan Piyo mengunci mata dan seluruh tubuhku.

Tiba-tiba kurasakan sekujur tubuhku memanas. Tanganku lemas. Gayung yang ku bawa terjatuh. Airnya terciprat mengenai kakiku. Refleks aku menjilati kakiku yang basah. Saat itulah aku baru menyadari tubuhku sudah penuh bulu.



Apa yang terjadi padaku?
 
Tanpa kusadari Piyo sudah berada sangat dekat denganku. Tiba-tiba ia menindihku dan menggigit tengkukku. 

Fabiaaaaaaaaan! Tolong akuuuu! Singkirkan kucingmu! 

Fabian acuh. Ia tetap saja mengisap rokoknya. Apakah ia tidak mendengar teriakanku?

"Akhirnya kamu dapetin betinamu. Have fun ya, Yo!" ujarnya kemudian.

Sialan!

***

*260 kata, belum termasuk judul.

14 komentar

jadi itu kucingnya dibiarin ML tanpa sensor mbak, hihi

Reply

Iya nih. Apa kita grebek aja? #eh

Reply

Mohon maaf mba...,kalimat 'menjilati kakiku' maksudnya apaan? dan rasanya kucing ngga pernah menggigit dech apalagi menggigit tengkuk terkecuali mungkin klo buntutnya ke injak

Reply

Dikosku ada lebih adri 8 kucing kampung :-D
Kalau kami masuk ke kos mereka rebutan apa yang kami pegang. Heee :-D

Reply

ini si aku langsung berubah jadi kucing gitu? atau si aku ada (maaf) kelainan seksual suka berhubungan badan sama binatang? :O

Reply

Waaa,.... vulgarrr :D

Reply

Kucing kan punya kebiasaan menjilati seluruh tubuhnya untuk membersihkan bulu-bulunya. :)
Kalau soal menggigit tengkuk, coba deh perhatiin kucing kawin, si jantan terkadang menggigit tengkuk si betina.

Reply

Wow banyak banget! Rame tuh pasti. :)

Reply

Berubah jadi kucing, mbak. Duh, sepertinya kurang 'menggigit' ya gaya berceritanya?
*garuk-garuk kepala*

Reply

kok tiba2 berubah jadi kucing? ngambang banget, deh ... >_<

Reply

Hehe maksudnya Piyo ini kucingnya ajaib. Dengan tatapan tajamnya, ia bisa mengubah manusia jadi kucing ketika ia mau. Penginnya sih gitu, tapi kayaknya aku kurang pas nyeritainnya ya, hehe.

Reply

Pertanyaannya sama Dit.
Hmmmm gimana caranya tiba2 jadi kucing itu yang belum ada cluenya.
Kalo twistnya di akhir yg Fabian bilang "Akhirnya kamu dapat betina" itu nonjok banget buatku X)))

Reply

Ah iya, kurang lengkap ya. Seharusnya ada penjelasan bahwa Si Piyo ini udah beberapa kali mengubah manusia jadi kucing. Soalnya Fabian udah gk kaget lagi gitu.
Makasih Mbak Ra buat kritiknya :*

Reply

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D