Tanggal 13 (Bukan Angka Horor)

Tanggal 13 datang lagi. Setiap bulannya, tanggal ini ada. Tapi tak banyak yang saya lakukan, karena memang tidak harus. Sebuah perayaan? Tidak terlalu perlu untuk saya. Mengingatnya saja sudah merupakan sebuah perayaan. Ya! Bagi saya yang tidak terlalu mahir dalam mengingat tanggal.

Tanggal 13 dua setengah tahun yang lalu, seorang laki-laki yang saya kenal, menanyakan apakah saya bersedia menjadikannya pacar. Tidak banyak waktu yang ia berikan untuk saya berpikir. Jangankan hitungan hari, bahkan hitungan jam pun tidak ia berikan. Ia menghendaki jawaban saat itu juga. Agar nantinya jawaban yang keluar tanpa perlu banyak pertimbangan. Waktu yang singkat, pertimbangan yang singkat, dan keinginan memiliki penyemangat baru, membuat saya mengangguk padanya. Tidak ada salahnya memberikan separuh hati saya, oh bukan. Baru seperempat hati saya untuknya.

Tanggal 13 selanjutnya dan selanjutnya memiliki cerita sendiri. Tentu tanpa perayaan sebagaimana pasangan-pasangan lain. Bahkan tanpa ucapan "selamat" dari pacar saya sendiri. Ia jauh lebih suka memperlihatkan tindakan dibandingkan kata-kata. Ia lebih memilih datang ke rumah membawa seikat bunga mawar daripada mengirimkan pesan bernada "Happy anniversary". Ya! Ia adalah orang yang tidak pernah bertele-tele dalam melakukan segala hal.

Jadi ingat kejadian beberapa minggu yang lalu ketika saya mengirimkan BBM bahwa saya jatuh dari motor. Tanpa menunggu beberapa menit, bahkan hanya hitungan detik, ia menelpon. "Dimana?" adalah satu-satunya kata yang ia ucapkan. Setelah itu ia melesat ke tempat saya terjatuh. Dan begitu melihat saya dalam keadaan baik-baik saja (baca: celana sobek di bagian lutut dan lutut luka) ia tertawa. Saya hanya manyun ditertawai seperti itu sedangkan lutut mulai senut-senut karena luka itu. 

Yang ia lakukan adalah duduk di depan warung dan mengobrol dengan bapak-bapak sopir travel yang menolong saya (saya jatuh di depan tempat mobil travel berkumpul). Dari dalam warung, saya mendengarnya menanyakan bagaimana kejadiannya pada bapak-bapak tersebut. 

Kejadian yang konyol menurutnya. Karena ini adalah kedua kalinya saya jatuh di jalanan yang berkerikil dan berpasir. Maka dari itulah ia menertawakan saya untuk kesekian kalinya karena tidak bisa belajar dari pengalaman. Ya! Menertawakan saya adalah cara ia memberikan kekuatan, cara ia menuntun saya untuk menganggap kejadian seperti ini adalah konyol, dan cara ia membuat saya bangkit karena ini memang hanya kecelakaan kecil akibat ketidakhati-hatian saya sendiri.

Perhatiannya berbeda bentuk. Perhatiannya membuat saya bangkit dan terbangun. Bukan perhatian yang membuat saya terlena dan manja dengan keadaan. 

Ya! Tanggal 13 bukan angka horor untuk saya. Karena pada tanggal inilah saya mendapatkan kesempatan lebih dekat dan berdampingan dengan orang sepertinya. 

bunga dari dia yg saya kumpulkan dari awal pacaran sampai sekarang

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D