Sudah Waktunya

"Sudahlah, kita sudah tidak ada kecocokan lagi." Randi membelah kesunyian setelah sekian lama tidak ada yang mau membuka pembicaraan dalam pertemuan ini.

"Apa kamu bilang? Maksud kamu apa ngomong gitu?" Nia terkejut mendapati kekasihnya mengatakan hal itu padanya.

"Kamu tahu apa maksudku, Nia."

"Kamu mau kita putus?"

"Iya. Sudah sebaiknya begitu. Kita sudah terlalu sering bertengkar."

"Kamu jahat! Kalau begitu, aku bunuh diri saja." Nia berlari menjauh dari Randi. Tak mempedulikan deras air hujan menerpa tubuhnya. 

Randi tak berusaha mengejarnya. Ia sudah bosan dengan kata-kata serupa. Kekasihnya itu sudah terlalu sering memberikan ancaman yang sama - bunuh diri - setiap kali ia meminta berpisah. Sekarang ia sudah menyadari bahwa itu hanyalah sekedar ancaman kosong. Nia tidak akan pernah berani melakukannya.

"CUT! Yak... Bungkus!"

4 komentar

haduuu, kenapa terbaca olehku cerpen dengan scene yang putus-putus gini --"
smoga tidak galau dh, aamiin

Reply

maksudnya scene terputus-putus gimana ya?

Reply

hihihi sengaja :)
terima kasih sudah blogwalking ke sini...

Reply

Post a Comment

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D